Logo Bloomberg Technoz

Kenaikan imbal hasil surat utang AS memberi bahan bakar bagi keperkasaan the greenback dengan indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Amerika itu di hadapan enam mata uang utama dunia terus melaju, melanjutkan reli kenaikan 3 hari terakhir.

Imbal hasil surat utang AS melesat ke level rekor tertinggi sejak 2007 (Bloomberg)

Kenaikan US Treasury ke level rekor memicu aksi jual di pasar surat utang domestik terindikasi dari kenaikan hampir semua tenor. Yield SUN 10 menembus 6,8% sementara tenor lebih panjang 20 tahun telah bertengger di 7,01%.

Surat utang negara berdenominasi dolar AS alias global bond RI juga tidak kalis dari aksi jual dengan kenaikan yield 10 tahun kini di 5,71% dan 2 tahun berada di 5,34%.

Tekanan pada pasar surat utang ini juga turut melambungkan premi risiko investasi Indonesia dengan Credit Default Swap 5 tahun melanjutkan reli kenaikan tiga hari berturut-turut dan saat ini telah berada di posisi 90,72.

Namun, tekanan jual yang melanda pasar surat utang domestik sepertinya tidak cukup kuat menyeret rupiah. Sampai pukul 9:58 WIB, Jumat (22/9/2023), nilai tukar rupiah bertahan stabil di Rp15.375/US$, mengindikasikan penguatan tipis 1 poin. 

Di pasar derivatif, kontrak NDF rupiah juga diperdagangkan di level lebih kuat. Masih bertahannya rupiah di tengah aksi jual di pasar obligasi kemungkinan karena sokongan aksi beli saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai saat ini masih bertahan menguat 0,4% ke kisaran 7.018.

(rui)

No more pages