Logo Bloomberg Technoz

Potensi Cuan Bursa Karbon Besar, RI Kalah 'Gercep' dari Tetangga

Mis Fransiska Dewi
22 September 2023 09:00

Ilustrasi bursa karbon. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi bursa karbon. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia memiliki peluang yang besar dari perdagangan karbon di bursa karbon. Hal ini karena Indonesia merupakan negara kaya akan penghasil energi untuk menghasilkan panas bumi serta memiliki hutan, gambut, dan bakau yang dapat menghasilkan kredit karbon. 

“Dari sektor hulu kita punya hutan mangrove, hutan kita merupakan yang terbesar di dunia dan juga kontur Indonesia secara geologis bisa menghasilkan panas bumi, maupun sumber daya penghasil energi lainnya,” kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 Bursa Efek Indonesia Ignatius Denny Wicaksono dalam webinar Sosialisasi Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon), Kamis (21/9/2023).

Denny juga mengungkapkan, negara tetangga sudah lebih dulu menerapkan bursa karbon. Sebut saja Malaysia dengan bursa Malaysia, Singapura dengan SGX climate impact X, Hongkong dengan Hongkong Exchange Core Climate, dan Korea dengan Korea Exchange. Denny menyebut negara-negara tersebut tidak mempunyai potensi karbon yang besar tetapi mereka mau masuk ke bisnis karbon. 

“Mereka melihat ke depannya sepertinya mengarah ke sini (bursa karbon). Indonesia dengan berbagai benefit yang bisa kita peroleh dan permasalahn yang kita miliki tentunya diharapkan sangat bermanfaat bagi Indonesia maupun pasar modal kita dalam mengembangkan mekanisme perdagangan karbon ini,” jelas Denny. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar di Jambi sebelumnya mengungkapkan bursa karbon di Indonesia akan diluncurkan perdana pada 26 September 2023.
Ini akan jadi bursa karbon pertama di Indonesia, setelah OJK membuat aturannya beberapa waktu lalu.