Secara teknikal rupiah hari ini masih memiliki peluang melanjutkan penguatan menuju level resistance terdekat di Rp15.359/US$ pada indikator trendline channel. Adapun resistance potensial selanjutnya adalah di Rp15.335/US$. Tercatat level Rp15.310/US$ sebagai level optimistis penguatan rupiah dalam tren jangka pendek harian.
Sementara apabila tidak ada cukup katalis yang bisa mendukung penguatan, nilai rupiah menunjukkan level support psikologis di Rp15.390/US$ dan Rp15.400/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp15.435/US$.
Mengabaikan peluang penurunan BI7DRR
Tekanan besar yang masih dihadapi oleh nilai tukar rupiah saat ini ditambah risiko lonjakan harga pangan, mempersempit ruang bagi Bank Indonesia dalam menimbang dimulainya siklus pemangkasan bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
Rupiah masih menghadapi ancaman ketidakpastian global yang bersumber dari kebijakan bunga tinggi khususnya di negara-negara maju yang bisa memicu arus keluar modal asing dari pasar domestik. Penegasan posisi kebijakan hawkish Federal Reserve semakin menyempitkan ruang bagi bank sentral untuk memulai siklus penurunan bunga acuan.
Di sisi lain, dampak El Nino yang diprediksi mengakibatkan panen mundur, membayangi outlook inflasi Indonesia walau bank sentral menegaskan masih optimismtis inflasi Indeks Harga Konsumen masih terkendali di sasaran target di mana pada 2024 akan terjangkar di 2,8%.
Bahkan alih-alih melihat ruang dimulainya siklus penurunan bunga, ancaman lebih lanjut terhadap transaksi berjalan dengan pengetatan yang terus terjadi di pasar surat utang. Tingkat imbal hasil SUN 10 tahun telah melesat ke 6,8% sejatinya memberi sinyal bahwa para pengelola dana besar telah memperhitungkan kemungkinan kenaikan bunga BI7DRR.
-- dengan bantuan M. Julian Fadli.
(rui)