Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Jajal Penguatan Disokong Pasar Obligasi yang Mulai Hangat

Ruisa Khoiriyah
22 September 2023 08:26

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah akan menguji keberuntungan lagi hari ini setelah kemarin berhasil menguat menyusul dimulainya aksi beli para pemodal di pasar surat utang di hari kala pengumuman BI7DRR dilakukan.

Hari ini, pergerakan rupiah masih dibayangi kewaspadaan para investor yang menunggu pengumuman keputusan Bank of Japan terkait arah kebijakan bunga mereka yang diperkirakan akan menegaskan lagi outlook hawkish. 

Nilai rupiah di pasar spot kemarin berhasil ditutup menguat tipis ke kisaran Rp15.375/US$. Sementara kurs tengah Bank Indonesia bergerak ke arah sebaliknya dengan pelemahan lebih lanjut ke Rp15.397/US$.

Tingkat imbal hasil SBN mayoritas bergerak melandai memberi sinyal para investor mungkin sudah mulai kembali ke pasar surat utang. Yield SUN 10 tahun pagi ini terlihat melandai ke 6,78%, disusul imbal hasil tenor 5 tahun ke 6,4%. Tenor pendek 2 tahun pagi ini mencatat kenaikan ke 6,33%. Sementara imbal hasil US Treasury masih berada di kisaran tinggi dengan tenor 2 tahun di 5,13% dan 10 tahun di 4,49%.

Masih tingginya tingkat imbal hasil surat utang AS sejalan dengan penguatan dolar Amerika yang pagi ini melanjutkan reli kenaikan tiga hari berturut-turut ke 105,39.