Logo Bloomberg Technoz

“Inflasi Inti diperkirakan akan mencapai puncaknya 3,7% tahun ini, lebih rendah dari proyeksi bulan Juni yang sebesar 3%, sebelum melambat menjadi 2,6% tahun depan dan 2,3% di 2025. Tingkat Pengangguran diramalkan akan mencapai 3,8% tahun ini sebelum merangkak naik menjadi 4,1% tahun depan dan tetap berada di level tersebut hingga 2025,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Dari Eropa, Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) menetapkan kebijakan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25%, dan menjaga biaya pinjaman pada level tertinggi sejak 2008.

Adapun pembuat kebijakan memilih pendekatan wait and see data inflasi dan tenaga kerja terbaru, yang menunjukkan bahwa akumulasi dampak dari pengetatan kebijakan sebelumnya mungkin mulai berlaku. Itu adalah jeda pertama dalam pengetatan kebijakan dalam hampir dua tahun, menyusul kenaikan 515 bps Bank Sentral yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga mengumumkan hasil kebijakan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi September 2023. Seperti dugaan, suku bunga acuan masih ditahan.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20-21 September 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,5%," tegas Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers usai RDG di Jakarta.

Dengan demikian, maka BI 7 Day Reverse Repo Rate berada di 5,75% selama 8 bulan berturut-turut.

BI berpandangan bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga BI7DRRR ini sudah cukup untuk menjaga inflasi berada dalam kisaran target di tahun ini dan di tahun depan. 

BI juga tetap fokus mengelola stabilitas nilai tukar IDR di tengah tekanan akibat ketidakpastian pasar finansial global.

Selanjutnya, data pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus berhasil mencapai 9,06% yoy, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 8,54%.

Pertumbuhan kredit ditopang oleh kinerja dunia usaha perdagangan dan jasa sosial konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh sektor-sektor tersier khususnya di sektor jasa.

Tercatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada bulan lalu tercatat sebesar 86,2%, meningkat cukup signifikan dibanding SBT Juli sebesar 45,1%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,3% ke 6.991 disertai dengan munculnya volume penjualan, pergerakan IHSG pun masih berada di atas MA-20 dan masih tertahan oleh FR 61.8.

“Saat ini, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave v, sehingga pergerakannya masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7.055-7.090,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (22/9/2023).

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BFIN, UNVR, WOOD dan MEDC.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi kembali uji resistance psikologis pada level 7.000 di Jumat (22/9).

“IHSG sempat menutup gap ke 6.980 di Kamis (21/9). Stochastic RSI masih bergerak naik, mengindikasikan potensi penguatan lanjutan pada IHSG. IHSG berpeluang kembali uji level psikologis 7.000 di Jumat (22/9),” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan rotasi ke saham-saham defensif diperkirakan masih berlanjut di Jumat (22/9).

Dapat mencermati, ICBP, MAPI, KLBF, AMRT, JPFA dan CPIN. Selain itu, peluang trading buy pada SAME, MIKA dan SIDO dapat diperhatikan.

(fad/ggq)

No more pages