Logo Bloomberg Technoz

Gerry Smith - Bloomberg News

Bloomberg, Rupert Murdoch, salah satu tokoh paling berpengaruh dan kontroversial di dunia media, akan mundur dari jabatannya sebagai chairman Fox Corp. dan News Corp. setelah berkarier selama tujuh dekade.

Murdoch, yang berusia 92 tahun, adalah suara konservatif yang tegas dengan kepemilikan surat kabar di AS, Inggris, dan negara asalnya, Australia.

Ia menciptakan raksasa televisi yang mencakup berita kabel AS, Fox News. Jangkauannya menjadikannya king maker di politik konservatif dan membentuk ulang lanskap media dan hiburan secara global.

"Ia adalah sosok yang unik," kata analis Bank of America, Jessica Reif Ehrlich. "Dia berpikir secara global namun bertindak secara lokal. Kariernya menarik dan penuh gejolak."

Anak laki-laki Rupert, Lachlan Murdoch, 52 tahun, akan mengambil alih sebagai chairman tunggal News Corp. dan terus menjabat sebagai chairman eksekutif dan CEO Fox, demikian pernyataan perusahaan pada Kamis (21/09/2023).

Meskipun posisi Lachlan sebagai pewaris telah diberitakan kepada komunitas investasi selama bertahun-tahun, keputusan Rupert untuk mundur ini mengukuhkan kendali anak tertuanya atas bisnis tersebut.

Lachlan sekarang akan memiliki kebebasan lebih besar untuk menentukan jalannya sendiri. Di Fox, itu berarti menavigasi pergeseran besar dalam pemirsaan TV dari jaringan siaran langsung ke streaming, sambil menghadapi konsekuensi hukum berkelanjutan dari liputannya pada pemilihan tahun 2020.

Di News Corp., yang dipimpin oleh CEO Robert Thomson, saat ini tengah menghadapi penurunan surat kabar yang tak terelakkan dan, baru-baru ini, ancaman yang dirasakan dari kecerdasan buatan (AI).

Saham Fox naik 3,2% menjadi US$32,14 pada penutupan perdagangan di New York. News Corp. naik 1,3% menjadi US$19,92.

Kerajaan media Murdoch berkembang pesat selama era yang didominasi oleh media cetak, bioskop, dan televisi kabel dan siaran.

Namun, mereka belum  mencapai ketenaran yang sama dalam dunia baru video streaming dan konten berdurasi pendek.

Skandal heboh telah memberatkan operasi perusahaan Murdoch, mulai dari penyelidikan peretasan telepon yang mengguncang surat kabar Murdoch di London hingga gugatan yang menuduh Fox News menyebarkan disinformasi seputar pemilihan presiden AS tahun 2020.

—Dengan asistensi Scott Moritz.

(bbn)

No more pages