Logo Bloomberg Technoz

Saham Asia Berpotensi Menguat Jelang Pengumuman Inflasi AS

News
14 February 2023 08:40

Ilustrasi Perdagangan Saham Asia (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Perdagangan Saham Asia (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Asia berpotensi menguat pada perdagangan hari ini Selasa (14/2/2023), menyusul reli yang terjadi pada Bursa Wall Street semalam. Para pelaku pasar telah mempersiapkan diri untuk data inflasi Amerika Serikat (AS) dan mungkin tidak seburuk yang dikhawatirkan sebelumnya.

Pasar saham Australia mencatat kenaikan. Kontrak berjangka saham Jepang dan Hong Kong kompak menguat. Bersamaan dengan indeks saham China yang terdaftar di AS melonjak signifikan semalam.

Indeks S&P 500 melesat 1,15% dan indeks Nasdaq 100 yang berisikan saham-saham teknologi melonjak 1,48%. Kenaikan dipicu data survei AS telah mengurangi ekspektasi mereka untuk pertumbuhan pendapatan rumah tangga di tengah kebijakan moneter yang lebih ketat.

Pasar regional juga tengah mencermati pada pencalonan Gubernur Bank of Japan (BoJ) berikutnya. Spekulasi kian meningkat kebijakan pengendalian kurva imbal hasil mungkin akan dicabut segera, di bawah kepemimpinan baru Kazuo Ueda. Imbal hasil acuan 10 tahunan bersinggungan erat melawan plafon BoJ sebesar 0,5%.

Kurva Imbal Hasil dari Bank of Japan (Dok Bloomberg)

Nilai mata uang Yen yang telah menguat tajam sejak akhir Oktober, pada Senin dilaporkan melemah terhadap dolar AS. Tren cenderung bergerak rebound pada perdagangan awal pada Selasa. Sementara itu, indeks kekuatan dolar AS terpantau melemah pada Senin, bersamaan dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahunan turun tipis.