Mayoritas orang, masih dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, memiliki rata-rata hampir 10 hari terpapar setiap tahun.
Hasil ini keluar ketika dunia menghadapi panas yang memecahkan rekor. Musim panas kali ini telah mencatatkan suhu terpanas dalam sejarah.
Kebakaran hutan telah menjadi berita utama dan menghancurkan kehidupan dari Maui ke Yunani hingga Amerika Utara dalam beberapa bulan terakhir.
Pada wilayah Australia bersiap menghadapi periode kebakaran hutan yang intens seiring dengan meningkatnya frekuensi kejadian cuaca ekstrem di seluruh dunia.
Statistik lain menyatakan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah terpapar tingkat polusi udara dari kebakaran sekitar empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan negara-negara berpenghasilan tinggi.
Dari studi yang sama dinyatakan wilayah dengan risiko terbesar berada di Afrika Tengah, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Siberia.
Menghirup asap akibat kebakaran hutan sebelumnya telah dikaitkan dengan persalinan prematur, berat badan lahir tak normal (lebih rendah), gangguan perkembangan paru-paru dan kebutuhan yang lebih besar akan obat resep selama periode tumbuh kembang anak.
(bbn)
