Meski demikian tak luput Puan mengaku pihaknya masih membuka peluang komunikasi antara PDIP dengan Gerindra, bahkan dirinya menegaskan bahwa memiliki komunikasi yang baik dengan sejumlah politikus Gerindra di DPR.
"Bisa aja. Saya sering ketemu mas Prabowo di acara NU," jelasnya.
Senada dengan Puan, Wakil Ketua DPR-RI Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa skenario Prabowo yang dipasangkan dengan Ganjar merupakan hal yang dinamis sehingga sebelum adanya pendaftaran ke KPU semua masih bisa terjadi.
"Jadi politik ini kan dinamis. Makanya sampai dengan pendaftaran masih banyak hal yang terjadi," jelas Dasco ketika ditemui, Rabu siang.
"Tapi kalau kami Koalisi Indonesia Maju justru sedang berkonsentrasi program kerja bersama dalam rangka kampanye pilpres nanti. Jadi kalau mungkin engga mungkin, iya saya aja bahkan engga kepikiran," sambungnya.
Wacana Duet Ganjar dengan Prabowo nyatanya sempat diusulkan oleh relawan Projo Bali pada pertengahan Agustus lalu. Bahkan mereka berharap Ganjar dapat menjadi cawapres Prabowo. Belakangan ini isu tersebut kian marak digulirkan oleh sejumlah politikus.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menilai bahwa tak menutup kemungkinan jika pada akhirnya hanya ada dua koalisi di kontestasi persaingan capres-cawapres 2024. Bahkan dirinya menyebut tidak memungkinkan bila ada poros-poros baru di pilpres karena waktu pendaftaran sudah menjelang.
"Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal dua poros ya. Ini bukan keputusan PKB atau apa, bukan. Pandangannya saya pribadi, kan yang dikalkulasikan cuma itu aja, kita mau bertarung 3 poros atau bertarung 2 poros. Empat poros kelihatannya sudah enggak," kata Jazilul ketika ditemui, Senin (18/9/2023).
(prc/ain)