“Saya membantu usaha-usaha yang memiliki potensi. Yang kecil-kecil begini kan tidak akan kedengeran kalau bukan artis yang promosikan. Seharusnya itu tugas pemerintah untuk mengurus Tanah Abang yang kosong, jangan artis disalahin. Karena artis sasaran empuk jadi headline,” ujar Ruben.
Ruben mengutarakan, dalam membantu orang-orang jualan, tidak mendapatkan komisi yang besar.
“Gue ngerasain sendiri, bagaimana teman-teman selebriti berjuang untuk UMKM. Banyak di antara mereka ‘mana produknya?’ ‘Yok sini’. Kalau teman-teman tahu siapa yang pernah main di aplikasi itu, ‘presentasenya komisinya gede apa gak?’ ‘Emang berapa sih komisinya?’ Gue tuh sampai ngakak gitu. ‘Gila ya dia sudah kaya gini-gini’ Ini bukan kaya dan miskinnya, yang ditanya adalah ‘bagaimana lu peduli sama situasi yang terjadi, dan lu langsung action,” terang Ruben.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan banyak kalangan tokoh publik (public figure) yang memiliki banyak pengikut (follower) dalam sosial media justru mempromosikan produk-produk dari luar Indonesia.
Hal ini dinilai berpotensi mempengaruhi para pedagang, baik yang berjualan secara konvensional atau menggunakan platform dagang-el.
“Memang banyak influencer, figur-figur di kalangan artis di media sosial yang punya follower banyak jadi endorser [dan] mempromosikan produk dari luar,” ujar Teten saat ditemui di Pasar Tanah Abang Blok A, Selasa (19/9/2023).
“Mungkin ini salah satu yang menyebabkan para pedagang di offline atau di online yang memang bukan public figure memang ada pengaruhnya,” lanjutnya.
(spt)