Sehingga, apa yang terjadi di India dinilai sebagai bukti konkret adanya peningkatan penjualan pasca penerapan insentif. Pihaknya optimis akan terjadi peningkatan penjualan ke depannya. Purbaja tidak membeberkan target peningkatan penjualan tersebut, namun dirinya memastikan insentif yang diberikan juga bisa mendukung target pemerintah ihwal penjualan 200 ribu motor listrik pada tahun ini.
Senada, Chief Marketing Officer IMG, Putu Yudha mengatakan pihaknya belum bisa menginformasikan jumlah peningkatan penjualan setelah insentif tersebut mengalami perluasan. Sebab, sistem dari pemerintah baru berjalan kemarin, sehingga data tersebut baru bisa diproses hari ini.
Namun, terdapat peningkatan konsumen potensial yang sudah melirik produk motor listrik Alva.
“Yang nanya sudah banyak, khususnya untuk Alva banyak yang tertarik. Tapi baru bisa kami proses hari ini berapa persennya,” ujar Putu.
Purbaya mengatakan, insentif senilai Rp7 juta merupakan angka yang cukup untuk menarik minat masyarakat beralih ke motor listrik. Sebab, dalam konteks Alva, insentif tersebut mampu mengurangi harga penjualan produk motor listrik Alva senilai 20-25%.
“Alva Cervo kita jual di harga Rp42,75 juta ya potong Rp7 juta itu sudah hampir 20%, kalau Alva One kita jual di Rp36,75 juta itu sudah di atas 20% gitu ya jadi kalau saya lihat angkanya itu sudah pas banget,” ujarnya.
Purbaya juga berharap, penggantian uang insentif dari pemerintah ke dealer tidak berlangsung dalam waktu yang lama karena bisa mengganggu arus kas (cashflow).
(dov/ain)