Guru Nanak dan keturunannya menganut ajaran kesetaraan dan persatuan yang menentang sistem kasta India. Mereka juga menolak otoritas para pendeta agama Hindu yang dominan. Sepanjang sejarah, para pengikut Sikhisme kadang-kadang menjadi sasaran kemarahan umat Hindu maupun Muslim.
Saat ini, sekitar 23 juta penganut Sikh tinggal di India, setara 1,7% dari populasi negara tersebut. Meskipun mayoritas dari mereka berada di negara bagian Punjab, terdapat juga sekitar tiga juta Sikh yang tinggal di luar India, terutama di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia.
Kanada saat ini menjadi rumah bagi populasi Sikh terbesar di luar India. Dalam sensus tahun 2021 sekitar 770.000 orang yang mengaku sebagai penganut Sikh.
2. Bagaimana sejarah gerakan separatis Sikh?
Ketika India merdeka dari Inggris pada tahun 1947, para pemimpin Sikh menganjurkan pembentukan negara Sikh yang berdiri sendiri. Rencana tersebut tak terlaksana.
Namun, Pakistan dibentuk sebagai negara Muslim yang terpisah dari India yang mayoritas menganut agam Hindu, memotong wilayah Punjab menjadi dua dan menyebabkan pertumpahan darah dan migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang sangat memengaruhi kaum Sikh.
Di India yang baru, kaum Sikh adalah produsen makanan utama. Namun mereka merasa diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. Pendeta yang karismatik Jarnail Singh Bhindranwale memanfaatkan keluhan-keluhan ini pada tahun 1980-an dan menjadi tokoh utama dalam gerakan menuntut negara sendiri yang dikenal sebagai Khalistan. Meskipun beberapa ahli mengatakan bahwa dia tidak secara eksplisit menyerukan pembentukan negara merdeka.
3. Bagaimana perjuangan separatisme berlangsung?
Pada awal tahun 1980-an, aktivis Sikh membajak sejumlah pesawat India. Pada bulan Juni 1984, atas perintah Perdana Menteri Indira Gandhi, tentara India menyerbu Kuil Emas Amritsar, tempat paling suci bagi Sikh, untuk mengusir Bhindranwale dan pengikutnya yang berlindung di sana.
Bhindranwale dan banyak warga sipil tewas. Komunitas Sikh sangat marah atas serangan terhadap kuil tersebut. Sebagai tindakan balas dendam, dua pengawal Sikh membunuh Indira Gandhi pada Oktober. Hal ini memicu kerusuhan anti-Sikh yang menewaskan ribuan orang. Juga tindakan keras pemerintah yang mendorong banyak umat Sikh untuk mencari perlindungan di luar negeri.
Tahun berikutnya, separatis Sikh menjadi salah satu penyebab yang diklaim oleh sekelompok radikal yang bertanggung jawab atas pemboman pesawat Air India dalam perjalanan dari Toronto ke London. Kala itu, sebanyak 329 penumpang di dalamnya dinyatakan tewas.
4. Bagaimana kondisi gerakan separatis di India saat ini?
Saat ini, gerakan separatis di India tidak seekstrem seperti apa yang terjadi pada tahun 1980-an. Namun, pihak berwenang India telah menyuarakan kekhawatiran bahwa sentimen separatis sedang meningkat di negara bagian Punjab.
Pada Februari, para pendukung pengkotbah yang menamakan diri sendiri Amritpal Singh, yang telah mendorong pendukungnya untuk memperjuangkan negara merdeka dan mengancam pembunuhan terhadap menteri-menteri di pemerintahan, menyerbu kantor polisi.
Setelah perburuan selama sebulan, polisi menangkapnya pada April. Partai nasionalis Hindu yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, Bharatiya Janata, menganggap budaya dan sejarah agama mayoritas sebagai hal yang sentral dalam identitas negara.
Di bawah kepemimpinan Modi, kekerasan berbasis sektarian secara umum telah meningkat. Pemerintahnya menganggap gerakan Khalistan sebagai ancaman kekerasan terhadap kedaulatan wilayah India.
5. Bagaimana kondisi gerakan separatis Sikh di luar negeri?
Tentunya adalah sejumlah dukungan terhadap kemerdekaan di kalangan diaspora Sikh. Sebuah kelompok yang berbasis di Amerika Serikat (AS) bernama Sikhs for Justice telah memobilisasi anggota diaspora di seluruh dunia untuk memberikan suara dalam referendum tidak mengikat mengenai negara merdeka.
Pemerintah India telah menyuarakan keprihatinan tentang tindakan provokatif oleh aktivis Sikh di kantor diplomatiknya di Kanada, Inggris, AS, dan Australia. Mereka juga mengeluhkan pejabat di sana tidak mengambil tindakan yang cukup terhadap mereka.
Penganut Sikh di Kanada berpendapat gerakan utama mereka untuk Khalistan yang merdeka adalah gerakan yang damai dan tidak menyebabkan kekerasan di negara mereka selama beberapa dekade.
"Membela Khalistan dan menentang pelanggaran hak asasi manusia di India bukanlah tindakan ilegal di Kanada. Meskipun ada klaim dari India hal itu bukan ekstremisme," kata Tejinder Singh Sidhu dari Organisasi Sikh Sedunia.
Namun, pihak berwenang India telah berulang kali menuduh Kanada melindungi ekstremis dan teroris Sikh.
6. Siapa Hardeep Singh Nijjar?
Pria berusia 45 tahun yang tewas tertembak di Surrey, British Columbia, pada bulan Juni, berasal dari negara bagian Punjab, India. Ia berimigrasi ke Kanada beberapa dekade yang lalu. Sebagai anggota terkemuka dari gerakan Khalistan, dia adalah salah seorang yang mengorganisir referendum terkait negara merdeka.
Dia memiliki bisnis instalasi pipa dan menjabat sebagai presiden kuil Sikh di luar tempat dia ditembak. Bagi India, dia adalah seorang teroris. Negara tersebut menuduhnya sebagai otak di balik pemboman di Punjab dan melatih militan di sebuah kota kecil di British Columbia.
Dia membantah tuduhan ini, dan menyebutnya sebagai "sampah." Organisasi Sikh Sedunia menggambarkannya sebagai pemimpin dari "protes damai" melawan pelanggaran hak asasi manusia oleh India.
(bbn)