Di bursa karbon dimungkinkan dilakukan carbon trading, dimana karbon yang sudah ditangkap dan disimpan akan diperdagangkan. Untuk memantapkan rencana besar ini, menurut Haruni, berbagai kementerian, lembaga, dan periset kumpul bersama.
Hal yang kemudian menjadi perhatian kata dia bukan hanya menangkap, menyimpan, dan menjual karbon. Praktik ini juga harus mempertimbangkan dampaknya ke lingkungan dan masyarakat.
“Penerapan CCS masih memiliki banyak ketidakpastian, terutama mengenai biaya penangkapan dan kompresi CO2. Selain tantangan teknis dan ekonomi juga, ada hal-hal lain seperti HSE pada jangka panjang. Oleh karena itu diharapkan ada masukan dari para pelaku bisnis untuk mengantisipasi dampak yang mungkin muncul,” katanya.
Untuk mengantisipasi dampak jangka panjang tersebut, Haruni berharap agar implementasi kegiatan CCS oleh industri hulu migas diprioritaskan menggunakan kawasan hutan yang mengalami degradasi, dibandingkan menggunakan kawasan hutan sehat.
(ezr/wep)