Logo Bloomberg Technoz

Kongres dan presiden menjaga mesin pemerintahan tetap berjalan dengan melewati perpanjangan pendanaan saat ini, yang dikenal secara resmi sebagai "continuing resolutions" (CR). Jika mereka tidak bisa setuju pada CR, pemerintah AS akan mengalami apa yang disebut sebagai "funding gap" dan lembaga-lembaga federal mungkin perlu mengambil langkah-langkah untuk menutup.

Berikut beberapa periode shutdown yang terkenal dalam sejarah AS dikutip dari sejumlah sumber berbeda:

30 September hingga 11 Oktober 1976

Penutupan pemerintah terjadi pertama kalinya dalam sejarah AS pada tahun 1976. Kala itu, Presiden Gerald Ford menolak menandatangani RUU anggaran karena ketidaksepakatan dengan Kongres. 

Shutdown berlangsung selama 10 hari, mulai tanggal 30 September hingga 11 Oktober 1976. Selama periode tersebut, banyak layanan pemerintahan federal terganggu. Di antaranya penutupan taman nasional, penundaan penerbitan cek sosial, dan gangguan pada sektor-sektor lain yang bergantung pada pendanaan federal. Shutdown berakhir ketika Kongres akhirnya menyetujui anggaran federal yang baru.

30 Maret hingga 11 April 1977

Periode shutdown ini terjadi setelah Kongres AS gagal menyetujui undang-undang anggaran federal baru sebelum batas waktu yang ditentukan. Pada saat itu, Presiden AS yang menjabat adalah Jimmy Carter.

Shutdown yang terjadi selama 12 hari tersebut merupakan akibat dari ketidaksepakatan antara Kongres dan Presiden mengenai penggunaan Medicaid. Carter menginginkan pelonggaran untuk membiayai aborsi, khususnya pada korban pemerkosaan, inses, atau kehamilan berisiko sebelum batas waktu 30 September. Akan tetapi, DPR tetap ingin mempertahankan batas waktu, dan hanya memperbolehkan Medicaid digunakan untuk melayani kasus aborsi jika nyawa ibu terancam.

Dua Periode Shutdown di 1995 hingga 1996

Ini merupakan salah satu shutdown terlama dan paling terkenal yang terjadi selama pemerintahan Presiden Bill Clinton. Penutupan pemerintahan ini terjadi akibat ketidaksepakatan antara Clinton, yang menentang rancangan undang-undang alokasi anggaran yang diajukan oleh Kongres yang mayoritas anggotanya berasal dari Partai Republik dan ketua DPR saat itu, Newt Gingrich. 

Gingrich dan mayoritas Kongres berusaha untuk mengesahkan undang-undang yang akan mengurangi pengeluaran pemerintah, yang bertentangan dengan tujuan politik Clinton untuk tahun 1996. Clinton memprotes pemotongan anggaran yang memengaruhi pendidikan, lingkungan, dan kesehatan masyarakat.

Periode shutdown pertama terjadi pada 14 November 1995 selama lima hari. Tahap kedua terjadi pada 16 Desember 1995 hingga 6 Januari 1996, menjadikannya salah satu periode shutdown terpanjang dalam sejarah AS.

Selama pemadaman tersebut, sejumlah besar layanan pemerintah federal terhenti. Sekitar 800.000 pegawai federal diberhentikan sementara atau harus bekerja tanpa digaji. 

Program-program pemerintah seperti penerbitan paspor dan pengujian makanan terganggu, dan banyak taman nasional ditutup. Pemadaman ini berakhir ketika Kongres dan Presiden akhirnya mencapai kesepakatan anggaran interim pada tanggal 6 Januari 1996.

1 hingga 17 Oktober 2013

Pemerintahan Presiden Barack Obama menghadapi shutdown selama 16 hari. Ketidaksepakatan utama yang menyebabkan pemadaman adalah masalah anggaran federal. Kongres, yang pada saat itu memiliki mayoritas anggota dari Partai Republik di DPR, dan Partai Demokrat di Senat, tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai anggaran federal untuk tahun fiskal 2014. Salah satu poin yang disengketakan adalah dana untuk implementasi Affordable Care Act (Obamacare), yang telah disahkan sebelumnya.

Periode shutdown berakhir pada 16 Oktober 2013 setelah Kongres AS mencapai kesepakatan untuk mendanai pemerintahan federal sementara hingga tanggal 15 Januari 2014. Mereka juga sepakat mengangkat batasan utang (debt ceiling) hingga tanggal 7 Februari 2014. 

Pemadaman pemerintahan tahun 2013 memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Ribuan pegawai federal diberhentikan sementara atau harus bekerja tanpa digaji selama periode shutdown. Selain itu, banyak bisnis yang bergantung pada kontrak pemerintah juga terpengaruh. Penutupan pemerintah ini juga memengaruhi pasar saham dan pertumbuhan ekonomi AS pada saat itu.

22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019

Shutdown terjadi selama 35 hari dan merupaka salah satu periode penutupan terpanjang dalam sejarah pemerintahan Amerika Serikat. Shutdown terjadi akibat perselisihan terkait dana untuk pembangunan tembok perbatasan AS dan Meksiko yang diinginkan oleh presiden kala itu, Donald Trump. 

Presiden ingin mengalokasikan dana sekitar US$5,7 miliar untuk pembangunan tembok tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan perbatasan. Namun, Kongres yang saat itu memiliki mayoritas anggota Partai Demokrat di DPR menolak permintaan tersebut. Selain itu, ada juga masalah imigrasi yang terkait dengan DACA (Deferred Action for Childhood Arrivals) dan DREAMers.

Pemadaman tersebut berakhir pada tanggal 25 Januari 2019 setelah Presiden Trump dan Kongres mencapai kesepakatan sementara untuk mendanai pemerintahan federal hingga tanggal 15 Februari 2019 tanpa alokasi dana untuk tembok perbatasan. Ini memberikan waktu untuk perundingan lebih lanjut mengenai isu-isu anggaran dan imigrasi.

(bbn)

No more pages