Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan testimonial Dewi Septiyani masih pada laman yang sama disampaikan bahwa debt collector tidak memiliki sikap baik hingga menjurus pada mengintimidasi.

“Dikatain mau kabur segala, bahasanya gak bisa dijaga, lain kali jangan begitu dong attitide-nya gak ada ya? Bikin sakit hati SAYA dikata-katain ini itu, lain kali jaga omongan,” tulis dia.

Untuk diketahui AdaKami menjadi tagar yang riuh di media sosial X (dulu bernama Twitter) usai postingan dugaan teror debt collector yang mewakili AdaKami. Teror tersebut hingga menyebabkan korban sampai bunuh diri karena ketidaksanggupan membayar, hingga kehilangan pekerjaan. 

AdaKami, melalui tim penagih mereka juga diduga pesan order fiktif melalui aplikasi antar pesan makanan, yang kemudian debitur dimana untuk membayar. Pasalnya orderan memakai metode pembayaran tunai ke alamat debitur, meski hal tersebut  dibantah AdaKami, melalui keterangan resmi mereka.

“Kami menegaskan bahwa pengiriman pesanan fiktif melalui jasa ojek online bukanlah bagian dari prosedur perusahaan kami dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan layanan AdaKami,” tulis perusahaan, Rabu.

(wep/dhf)

No more pages