Menanggapi keberatan itu, Said menyebut, Banggar DPR dan pemerintah menyadari bahwa RAPBN 2024 akan dijalankan pada tahun politik kemungkinan pelaku usaha masih wait and see sambil menunggu pemimpin nasional yang terpilih definitif. Namun, demokrasi kita telah tumbuh baik dan stabil sehingga pemilu dan bisnis bisa terus berjalan beriringan.
“Proses pemilu tidak untuk dikhawatirkan oleh para pelaku usaha justru dari pemilu banyak pelaku usaha mendapatkan peluang bisnis baru. Pemilu justru kita harapkan menjadi daya ungkit tingkat konsumsi dan ikut berkontribusi untuk menggerakkan usaha UMKM yang menjadi tulang punggung serapan tenaga kerja,” ucapnya.
Said mengatakan, salah satu asumsi makro dalam RUU APBN 2024 yang kini menjadi UU APBN 2024 adalah target pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun depan ditetapkan 5,2%. Dia optimistis target tersebut bisa dicapai pemerintah, mengingat sudah ada perbaikan ekonomi di tahun ini.
"Kita berharap postur APBN 2024 ini kredibel, sehat, dan berkesinambungan untuk menjawab tantangan tahun depan serta meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," ungkap dia.
Berikut Asumsi Makro 2024.
- Pertumbuhan ekonomi 5,2%. Target tersebut lebih rendah dibandingkan target pada APBN 2023 yakni 5,3%.
- Laju inflasi 2,8%. Angka tersebut jauh lebih kecil ketimbang target 2023 sebesar 3,6%.
- Nilai tukar rupiah Rp15.000 per dolar AS. Target tersebut lebih rendah dari target APBN 2023 sebesar Rp14.800 per dolar AS.
- Tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,7%.
- Harga minyak mentah Indonesia/ICP USD 82 per barel. Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding Nota Keuangan sebesar USD 80 per barel.
- Lifting minyak bumi 635 ribu barel per hari. Target ini naik dari Nota Keuangan 2024 sebesar 625 ribu barrel per hari.
- Lifting gas bumi 1,03 juta barel setara minyak per hari
Sementara, sasaran dan indikator pembangunan kesejahteraan rakyat 2024 adalah sebagai berikut.
- Tingkat kemiskinan 6,5%-7,5%
- Tingkat pengangguran terbuka 5,0%-5,7%
- Tingkat kemiskinan ekstrem 0-1%
- Rasio gini 0,374-0,377
- Indeks pembangunan manusia 73,99%-74,02%
- Nilai tukar Petani 105%-108%
- Nilai tukar nelayan 107%-110%
(mfd/dhf)