Bank-bank lain di Singapura juga disebut telah mulai mengevaluasi apakah akan menerima dana dari klien dengan profil serupa secara kasus demi kasus.
Langkah-langkah ini merupakan perluasan dari kerangka kerja anti pencucian uang yang sudah ada di Singapura, dan terjadi setelah serangkaian razia di seluruh negara itu pada 15 Agustus dengan penangkapan dan penuntutan 10 orang kaya keturunan China.
Penyelidikan polisi mengungkap lebih dari SGD$2,4 miliar aset yang telah disita itu termasuk uang tunai, mata uang kripto, dan properti.
Para hakim telah menolak jaminan bagi para tersangka. Jaksa menyatakan ada risiko pelarian terkait dengan paspor ganda mereka.
Meskipun mereka tinggal di Singapura, banyak di antara mereka juga dituduh menjalankan bisnis perjudian ilegal di negara-negara lain, menurut jaksa. Beberapa tersangka hanya bisa berbicara dalam bahasa Tionghoa tapi membawa banyak dokumen perjalanan, termasuk dari Kamboja, Vanuatu, Siprus, dan Dominika.
Paling tidak 10 bank lokal dan internasional di Singapura terlibat dalam skandal menghebohkan ini. Anggota parlemen di negara ini mengajukan lebih dari 30 pertanyaan di Dewan minggu ini, mulai dari seberapa ketat proses pengawasan mereka, hingga laporan transaksi mencurigakan dan dampak reputasi Singapura sebagai pusat ekonomi..
Credit Suisse dan Julius Baer Group Ltd., yang memiliki rekening senilai SGD$125 juta milik salah satu tersangka, menolak memberi tanggapan. Sementara Citigroup Inc., Oversea-Chinese Banking Corp. dan United Overseas Bank Ltd., mengatakan bank-bank tersebut bekerja dengan pihak berwenang dan berkomitmen untuk melawan pencucian uang.
Otoritas Moneter Singapura sementara itu, sedang melakukan keterlibatan pengawasan dengan perusahaan-perusahaan keuangan yang teridentifikasi memiliki dana yang mungkin tercemar, kata mereka pada 16 Agustus. Regulator tersebut akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang terbukti melanggar persyaratan atau memiliki kontrol yang tidak memadai terhadap risiko pencucian uang.
China termasuk dalam negara-negara yang tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda. Pemegang paspor China dapat bepergian bebas visa ke 80 tujuan, menurut Passport Index dari Henley & Partners, lebih sedikit daripada 180 tempat bagi pemegang paspor Siprus, yang merupakan bagian dari Uni Eropa.
(bbn)