Rupiah Jadi Buruan Asing, Hati-Hati Volatilitas Makin Tajam
Ruisa Khoiriyah
14 February 2023 05:59
Bloomberg Technoz, Jakarta - Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Kamis pekan ini, para investor asing memasang kuda-kuda memburu Surat Utang Negara (SUN) terbitan Republik Indonesia karena dinilai memberikan untung lebih tinggi dalam transaksi carry-trade. Demikian menurut analisis bank investasi global yang berbasis di Amerika Serikat, Goldman Sachs Group, dalam analisa terbaru yang dilempar ke pasar, Ahad (12/2/2023).
SUN bertenor menengah, 5 tahun, dinilai memberikan potensi keuntungan lebih menarik dalam volatilitasnya sebagai valuta carry trade dibandingkan SUN bertenor panjang. Carry trade adalah ketika investor meminjam dalam mata uang berimbal hasil lebih rendah dan menggunakannya untuk membeli aset dengan yield lebih tinggi dengan harapan bisa menikmati selisih imbal hasil.
“Dengan permintaan ritel yang kemungkinan tetap kuat dan kembali masuknya investor asing pada 2023, investor sebaiknya membeli SUN bertenor menengah dengan entri 6,25% dan target 5,6%,” tulis ahli strategi Goldman Sachs Danny Suwarnapruti dalam catatannya.
Pada Senin, 13 Februari, SUN bertenor 5 tahun mencatat imbal hasil alias yield di level 6,38%. Pasar obligasi Indonesia kerap dinilai sebagi tolok ukur risk appetite investor di pasar negara berkembang Asia. Pada Januari 2023, investor asing memborong global bond yang diterbitkan pemerintah RI senilai US$ 3,3 miliar.
Meski minat investor asing besar terhadap SUN terbitan pemerintah RI kembali meningkat, sejauh ini kepemilikan asing di SUN tercatat hanya 15%, turun dari angka 39% pada awal 2020 lalu. Hal itu bisa dibaca sebagai indikasi masih luasnya ruang bagi dana global untuk kembali memborong surat berharga terbitan pemerintah RI.