Logo Bloomberg Technoz

Penerimaan Bea Cukai Lesu, Anjlok Nyaris 17%

Krizia Putri Kinanti
20 September 2023 19:06

Penyitaan pakaian bekas impor di Penimbunan Pabean Dirjen Bea & Cukai, Cikarang, Bekasi, Selasa (28/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Penyitaan pakaian bekas impor di Penimbunan Pabean Dirjen Bea & Cukai, Cikarang, Bekasi, Selasa (28/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai turun cukup tajam. Faktor ekstrnal dan domestik menyebabkan penurunan tersebut.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, melaporkan penerimaan kepabenaan dan cukai selama Januari-Agustus tercatat Rp 171,6 triliun. Angka itu setara dengan 56,6% dari target dan lebih rendah 16,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sumber: Kementerian Keuangan

Penerimaan bea masuk tumbuh 3%. Disebabkan oleh kenaikan tarif efektif 1,4% dan penguatan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Apresiasi dolar AS membuat saat dirupiahkan jumlah rupiah yang diterima menjadi lebih banyak.

Lalu penerimaan bea keluar anjlok 80,3% dalam 8 bulan pertama 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Disebabkan oleh penurunan harga minyak sawit mentah (CPO) yang menyebabkan bea keluar komoditas ini turun hingga 82%.

Bea keluar untuk tembaga juga turun 7%.