"Enam belas orang lainnya diminta wajib lapor," kata Didik.
Meskipun saat ini operasional pabrik untuk sementara dihentikan namun Polda Sulsel mengatakan tak ada tenaga kerja WNA yang diungsikan. Mereka berada di mess dan dijaga oleh aparat polisi dan TNI. Pada hari ini kata dia, akan digelar rapat yang mengundang unsur Forkompida, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para kepala desa di wilayah perusahaan tambang itu. Masyarakat diminta untuk tenang dan tidak terprovokasi dengan adanya informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya terutama yang beredar di media sosial.
Sebelumnya bentrokan terjadi antara pekerja WNA dan WNI di PT GNI yang berujung pada kerusuhan menyebabkan dua korban tewas. Bentrok dipicu provokasi itu dimulai sejak Sabtu siang (14/1/2023). Selain korban tewas, ada 9 pekerja lainnya yang mengalami luka-luka. Kerusuhan ini juga menyebabkan kerugian materi termasuk 100 kamar mess pekerja WNA yang dirusak dan dibakar. Selain itu terjadi pula pembakaran atas 1 unit mobil Hilux, 1 unit mobil LV, 1 unit loader, 1 unit mobil crane, 2 unit dump truck dan 1 mobil damkar mengalami kerusakan.
PT GNI di Kabupaten Morowali Utara didirikan oleh perusahaan baja China yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd. Jiangsu Delong Nickel diketahui memiliki 9.300 karyawan termasuk 2.470 pekerja di smelter Indonesia. Sementara smelter nikel PT GNI ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021 lalu.
(ezr)
