“Mungkin ini dari kalangan adik-adik mahasiswa yang menyisihkan uang jajan, atau ibu rumah tangga yang menyisihkan uang belanja untuk diinvestasikan,” kata Deni.
Investor terbanyak SBR012 tetap didominasi dari DKI Jakarta dengan total nilai investasi mencapai Rp 7,3 triliun sebanyak kurang lebih 16.000 investor. Posisi kedua adalah dari Jawa Timur dengan nilai investasi sekitar Rp 3 triliun dari kurang lebih 6.000-an investor.
Dari sisi demografi, jumlah peminat SBR012 masih didominasi oleh generasi milenial yang saat ini usianya memang mendekati usia puncak produktivitas. Akan tetapi dari segi nominal, generasi milenial masih kalah dengan nilai investasi dari generasi X. Sedang dilihat dari jenis profesi, jumlah investor terbesar masih didominasi para pegawai swasta, disusul para pelaku wirausaha, pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga. Yang pasti, baik tranche T2 maupun T3 keduanya didominasi oleh investor wanita.
Pemerintah menargetkan penerbitan SBN ritel sejumlah Rp 130 triliun tahun ini dalam berbagai jenis SBN baik syariah maupun konvensional. Setelah keberhasilan penerbitan SBR012, bulan depan pemerintah akan mulai membuka penawaran instrumen SBN ritel berjenis sukuk yaitu Sukuk Ritel yang rencananya akan digelar awal Maret.
(rui)