Total dari nilai permintaan yang masuk, MH Thamrin memenangkan sebanyak Rp13,27 triliun, jauh lebih rendah dibanding lelang sebelumnya sebesar Rp24,45 triliun.
Penurunan animo pemodal dalam lelang kedua SRBI hari ini berlangsung di tengah aksi jual yang masih berlangsung di pasar SBN. Yield SBN berdenominasi rupiah di hampir semua tenor tercatat naik. Adapun global bond RI mencatat penurunan tipis dengan tenor 2 tahun di 5,28% dan 10 tahun di 5,63%.
Menurut analis, tingginya nilai permintaan di lelang perdana lebih karena adanya limpahan likuiditas dari sukuk seri PBS yang jatuh tempo. "Juga adanya pembayaran bunga obligasi lebih dari Rp70 triliun," kata Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto.
Alhasil, ada permintaan besar ketika itu. Sementara hari ini boleh jadi memperlihatkan nilai yang 'apa adanya' di tengah animo pemodal di pasar fixed income yang terus susut. Aksi jual pemodal di pasar SBN kemungkinan juga karena terpicu kenaikan yield surat utang AS yang sudah di atas 5% untuk tenor pendek.
Aksi jual itu menekan rupiah yang sore ini kembali ditutup melemah ke Rp15.384/US$ di pasar spot. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia bahkan melemah lebih dalam ke Rp15.396/US$.
Kementerian Keuangan melaporkan, per 19 September lalu kepemilikan asing di SBN masih tertahan di Rp836 triliun dengan lelang SUN pekan ini mencatat animo Rp2 triliun dari pemodal nonresiden.
(rui)