“Mungkin pinjol sering kali memberikan opsi pembayaran yang lebih fleksibel, memungkinkan cicilan atau jangka waktu yang sesuai dengan situasi finansial orang yang meminjam,” tambah Andya.
Mengacu pada data Bank Indonesia, dalam kurun waktu 2019-2023, jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat sejauh ini mencatat pertumbuhan stagnan bahkan cenderung menurun di kisaran 16 juta kartu.
Data terakhir hingga September 2023, total jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 16,89 juta kartu, turun 1% dibanding bulan sebelumnya dan menjadi jumlah terendah dalam tiga bulan terakhir.
Sementara nilai transaksi memakai kartu kredit, per September lalu juga turun secara bulanan menjadi Rp27,82 triliun walau masih di atas rata-rata nilai transaksi tahun lalu yang sebesar Rp26,96 triliun per bulan. Akan tetapi, angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata nilai transaksi kartu kredit sebelum pandemi menerjang yaitu sebesar Rp28,55 triliun per bulan.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai pinjaman yang diberikan oleh perusahaan fintech lending sampai Juli lalu mencapai Rp20,57 triliun, semakin mendekati 'kue' transaksi kartu kredit. Sementara jumlah debitur pinjaman online mencapai 14,28 juta orang.
Sedangkan jumlah kontrak pengguna paylater di Indonesia, berdasarkan OJK, mencapai 72,9 juta kontrak per Mei lalu. Angka itu naik 33,5% dibandingkan Mei 2022.
(spt)