Namun demikian, capaian investasi hulu migas pada semester I-2023 masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang senilai US$4,7 miliar.
Dwi mengatakan agar investasi hulu migas dapat bergairah, iklim usaha di sektor tersebut harus lebih menarik. Dia menyebut sejak 2020 daya tarik investasi hulu migas di Tanah Air sudah membaik, didukung oleh sistem fiskal yang lebih fleksibel dan kebijakan lain yang menurunkan risiko investasi.
Sayangnya, kata Dwi, beberapa areal masih memerlukan perbaikan, khususnya terkait dengan aspek hukum dan kontrak, serta penemuan cadangan raksasa atau giant discovery.
Di acara yang sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sepenuhnya mendukung inisiatif SKK Migas untuk mengejar target lifting pada 2030.
“Kami bangga menyampaikan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memiliki visi yang sama dengan SKK Migas dalam mendukung investasi di Indonesia,” ujar Luhut.
Dia menegaskan sektor migas memiliki peran yang sangat penting dan strategis di semua negara. Energi selalu menjadi motor penggerak bagi investasi dan industri baru yang pada ujungnya akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Saya mengundang semua pihak untuk memperkuat kolaborasi, kerja sama dan inovasi untuk mendukung keberlanjutan investasi di sektor hulu migas Indonesia dalam rangka mencapai target 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas pada 2030,” katanya.
Sekadar catatan, lifting minyak dan gas bumi ditetapkan masing-masing sebesar 625.000 BOPD dan 1,03 juta barel setara minyak per hari atau barrels of oil equivalent per day (BOEPD) dalam asumsi makro 2024.
Target lifting minyak pada 2024 tersebut turun cukup drastis dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di level 660.000 BOPD. Demikian pula dengan target lifting gas dalam RAPBN 2024 yang hanya 1,03 juta BOEPD atau turun dari bidikan APBN 2023 sejumlah 1,1 juta BOEPD.
Realisasi lifting minyak semester I-2023 baru 615.500 barel BOPD atau lebih rendah dari yang ditargetkan pada rentang tersebut sejumlah 618.700 BOPD.
Untuk lifting gas, sampai dengan akhir 2023, SKK Migas menargetkan 5.326 juta standar kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (MMSCFD). Namun, sampai pada semester I-2023 ini, baru terealisasi 5.308 MMSCFD, atau lebih rendah dari yang ditargetkan pada periode itu sebanyak 5.322 MMSCFD.
Realisasi lifting gas semester I-2023 ini juga tercatat lebih rendah dari rentang yang sama tahun lalu sebanyak 5.326 MMSCFD.
(ezr/wdh)