Tren Lifting Minyak Turun masih Jadi PR Utama Hulu Migas
Ezra Sihite
20 September 2023 11:20
Bloomberg Technoz, Bali - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengakui bahwa menambah pasokan minyak dan gas (migas) melalui lifting masih menjadi tantangan bagi Indonesia. Padahal sektor minyak dan gas masih relevan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara lain dalam menggaet investor di sektor migas tersebut.
"Untuk menarik lebih banyak investor kita harus berkompetisi dengan banyak negara. Oleh karena itu penting mem-boosting eksplorasi," kata Dwi Seotjipto dalam pembukaan International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (20/9/2023).
Oleh karena itu kata dia, pekerjaan rumah (PR) antara lain menggenjot eksplorasi baru menjadi hal penting. Selain itu, setidaknya dilakukan dua langkah strategis nasional yakni pertama, meningkatkan produksi di blok-blok yang sudah ada karena masih memiliki cadangan yang cukup besar seperti di Blok Masela dan Blok Tangguh juga mengoptimalkan blok baru seperti Andaman. Kedua, mengelola ketahanan energi dan juga transisi energi sehingga lebih banyak investor yang akan masuk.
Oleh karena itu dia mengatakan dalam ajang konferensi energi kali ini akan bisa dihasilkan banyak kesepakatan dengan para investor. Hasilnya diharapkan akan segera terealiasi dan memberikan dampak yang signifikan khususnya soal eksplorasi baru.
Sementara Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara daring mengatakan bahwa pertemuan para pemangku kepentingan termasuk investor minyak dan gas akan bisa menghasilkan inovasi dan kolaborasi khususnya demi mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari pada 20203 dan gas 12 miliar standar kubik kaki atau 12 BSCFD.