“Investor juga akan memantau sinyal yang berkaitan dengan tahun 2024 ketika Federal Reserve mungkin mulai memangkas suku bunga, langkah yang biasanya melonggarkan kondisi finansial dan memberi dorongan pada pasar saham,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Investor mempunyai ekspektasi bahwa Federal Open Market Committee (FOMC) akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25% - 5,5%. Hal ini terlihat di pasar derivatif di mana peluang The Fed menahan kenaikan suku bunga naik menjadi 99% pada hari Senin dari 92% pada minggu lalu.
Sejumlah data ekonomi AS yang terbit baru-baru ini juga memperlihatkan inflasi inti mulai melandai, dan pasar tenaga kerja mulai mendingin.
Dari dalam negeri, angka penyaluran kredit baru oleh perbankan berhasil meningkat signifikan pada Agustus, dengan Saldo Bersih Tertimbang mencapai 86,2%.
"Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," jelas Bank Indonesia.
Sementara itu, pembiayaan korporasi juga berhasil tumbuh positif, meski masih tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
(fad)