Logo Bloomberg Technoz

Analisis teknikal memperlihatkan rupiah berpeluang menuju level resistance terdekat di Rp15.358/US$ pada indikator trendline channel. Sementara resistance potensial selanjutnya menuju Rp15.330/US$ dan terdapat Rp15.295/US$ sebagai level optimis rupiah dalam jangka pendek harian.

Adapun nilai rupiah memiliki level support psikologis pada level Rp15.390/US$ dan Rp15.400/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp15.428/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 20 September (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Hari ini Bank Indonesia akan menggelar lelang kedua SRBI. Dalam lelang perdana, animo pemodal mencapai hampir Rp30 triliun dan bank sentral akhirnya menyerap sejumlah Rp24,45 triliun. Instrumen baru yang bertenor pendek itu laris manis karena memberikan yield atau imbal hasil menarik.

Digelarnya lelang SRBI yang tenornya pendek di bawah 12 bulan, lebih mirip Surat Perbendaharaan Negara (SPN), memantik 'perebutan' dana pemodal di pasar antara Bank Indonesia dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan.

Animo investor pada SRBI yang memberi yield menarik dengan tenor pendek, ditengarai memicu aksi jual di pasar SUN yang terlihat masih terus berlangsung sampai saat ini.

Dalam lelang SRBI pekan lalu, tingkat imbal hasil yang dimenangkan untuk SRBI tenor 12 bulan mencapai 6,4%, sementara yield SUN 10 tahun berkisar 6,6%-6,7%. Sementara diskonto SPN dan SPN syariah, yang profilnya mirip SRBI, dalam lelang terakhir hanya di kisaran 4,91%-5,59%.

Lelang SUN yang digelar kemarin, tercatat ada incoming bids senilai Rp430 miliar untuk dua seri SPN. Pemodal meminta yield antara 5,1%-6,2%. Akan tetapi, pemerintah tidak memenangkan permintaan untuk seri pendek tersebut.

Pemerintah lebih banyak memenangkan seri FR100 yang tenornya 10 tahun senilai Rp7,85 triliun dari incoming bids senilai Rp11,8 triliun. Yield untuk tenor ini dimenangkan rata-rata di 6,72%. Bandingkan dengan SRBI tenor terpanjang 12 bulan yang dimenangkan di level diskonto 6,4%.

-- dengan bantuan M. Julian Fadli.

(rui)

No more pages