Logo Bloomberg Technoz

Visi "Indonesia Emas" Jokowi, yang merupakan janji kampanye pada tahun 2019, akan muncul dari peta jalan ekonomi yang akan meningkatkan pendapatan per kapita negara menjadi US$25,000 pada tahun 2045 dan menciptakan 10 juta lapangan kerja

Di tahun terakhir masa jabatannya, dia mencari insentif dari Amerika Serikat (AS) untuk transisi energi hijau sambil menjaga keseimbangan hubungan dengan mitra ekonomi terpentingnya, yaitu China.

Pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2014 dengan janji untuk meningkatkan pertumbuhan PDB menjadi 7%, telah berhasil menjaga pertumbuhan domestik tetap stabil di sekitar 5% pada saat ekonomi global berada di ambang resesi.

Jokowi mengatakan selama masa jabatannya, lingkungan eksternal tidak menguntungkan dan infrastruktur lokal tidak memadai, itulah sebabnya dia meningkatkan pembangunan infrastruktur.

Berbicara di depo kereta api jalur cepat pertama di Asia Tenggara, Jokowi mempromosikan upayanya dalam infrastruktur: 16 bandara baru, 18 pelabuhan baru, 36 bendungan, dan lebih dari 2.000 kilometer jalan tol.

Selanjutnya adalah ibu kota baru di hutan Borneo yang direncanakan untuk menyebarkan perkembangan di luar pulau utama Indonesia, yaitu Jawa yang mencakup lebih dari setengah populasi dan hampir 60% PDB.

Pengganti harus berani, tegas

Pembangunan agresif Jokowi telah menimbulkan kritik, seperti kenaikan anggaran dan keterlambatan. Pembangunan ibu kota yang disebut Nusantara tidak berjalan secepat yang diharapkan.

"Infrastruktur akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," kata Jokowi. "Tetapi bukan sekarang, mungkin dalam 10-15 tahun ke depan. Pilihan adalah apakah membangun sekarang atau nanti. Saya memilih untuk membangun sekarang."

Penggantinya harus berani, tegas, dan tidak takut mengambil risiko, menurut Jokowi.

"Kita membutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian untuk mempertahankan kepentingan nasional Indonesia. Pemimpin yang menyatukan Indonesia, melayani rakyat, memahami makro dan mikro tetapi juga dapat bekerja dalam detail," katanya, tanpa mengungkapkan preferensinya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan adalah kontestan teratas untuk jabatan tersebut, meskipun pendaftaran kandidat baru akan dibuka bulan depan.

(bbn)

No more pages