Minyak Diesel Terancam Langka, Harga Bakal Naik
News
16 January 2023 16:29
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebagian besar pasar bahan bakar diesel, yang merupakan bahan bakar andalan ekonomi global, dalam beberapa minggu lagi akan menjadi objek sanksi yang keras, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Mulai 5 Februari, Uni Eropa, G-7, dan sekutunya akan mencoba untuk menetapkan batas untuk harga pada ekspor bahan bakar dari Rusia. Hukuman terbaru ini merupakan efek tindak lanjut dari serangan ke Ukraina. Ini akan bertepatan dengan kebijakan larangan Uni Eropa di hampir seluruh produk impor minyak Rusia.
Kebijakan yang serupa sudah ada, yaitu pada pengiriman minyak mentah dari dan ke Rusia. Akan tetapi batas dan larangan hanya pada bahan bakar yang diolah ulang, dan khususnya pada bahan bakar diesel yang membuat beberapa pengamat menjadi khawatir tentang potensi kenaikan harga yang tinggi.
Sebelum terjadinya serangan Ukraina, Rusia adalah pemasok terbesar minyak untuk negara-negara Eropa dan secara terus-menerus membeli dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, sanksi ini kemungkinan akan menyebabkan pengalihan aliran bahan bakar diesel global yang besar. Berdasarkan adanya hal tersebut, dalam jangka pendek akan ada risiko kenaikan harga yang lebih tinggi.
"Kehilangan barel dari Rusia sangat berefek besar dan berusaha menggantikannya akan menjadi tantangan logistik yang besar," tutur Keshav Lohiya, pendiri konsultan Oilytics. "Akan tetapi, pasar tidak terlalu panik karena para pelaku pasar serta derasnya arus perdagangan telah terbukti tangguh. Ini akan menjadi pengalihan rute bahan bakar diesel yang baru."