Harga emas bahkan sudah menembus resisten US$ 1.931,51/ons yang merupakan Moving Average (MA) 50. Jadi, sepertinya MA-100 di US$ 1.945,38/ons bisa menjadi resisten selanjutnya.
Sedangkan support terdekat ada di US$ 1.924,02/ons. Jika tertembus, maka harga bisa turun sampai US$ 1.919,35/ons.
The Fed Tahan Bunga Acuan?
Sentimen positif bagi harga emas adalah ekspektasi investor terhadap arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Ketua Jerome Powell dan kolega akan mengumumkan suku bunga acuan pada Kamis (21/9/2023) dini hari waktu Indonesia.
Pelaku pasar memperkirakan Federal Funds Rate akan ditahan di 5,25-5,5%. Berdasarkan CME FedWatch, peluangnya mencapai 99%.
“Pasar sudah memperkirakan bahwa AS akan mengalami soft landing, dengan suku bunga sudah mencapai puncak dan pertumbuhan ekonomi akan terakselerasi,” tegas Lisa Shalett dari Morgan Stanley Wealth Management, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Tanpa sentimen kenaikan suku bunga, emas menjadi diuntungkan. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat suku bunga tidak naik lagi, maka berinvestasi di emas jadi lebih menarik.
(aji)