Bloomberg Technoz, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) 2009 hingga 2014, Karen Agustiawan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi, sejalan dengan pernyataan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan saat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) minggu lalu.

“Didasarkan atas informasi dan data yang selanjutnya dilakukan penyelidikan, sebagai upaya KPK menemukan peristiwa tindak pidana korupsi, kemudian KPK telah mengumpulkan bukti permulaan yang cukup sehingga kita lakukan penyidikan, dan menetapkan dan mengumumkan tersangka GKK alias KA Direktur Utama PT Pertamina (Persero) tahun 2009-2014,” kata Firli dalam konferensi pers, Selasa (19/9/2023) malam.

Karen telah ditahan atas kasus dugaan korupsi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair PT Pertamina tahun 2011-2021. Dalam keterangannya Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan Karen ditahan selama 20 hari ke depan sejak hari ini di Rumah Tahanan Negara KPK.

"Dari perbuatan GKK alias KA, mengakibatkan timbulnya keuangan negara sejumlah sekitar US$140 juta atau setara dengan Rp2,1 trilun, atas perbuatan tersebut. GKK  alias KA disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," jelas Firli.

Terkait kasus ini, KPK sebelumnya sudah memeriksa Dirut PT Pertamina 2014-2017 Dwi Soetjipto dan Dirut PT PLN 2011-2014 Nur Pamudji pada Juni 2023 silam. Sementara Karen menjadi Dirut Pertamina untuk periode 2009-2014.