Kebutuhan Bulog dan RNI yang terbilang besar untuk menjalankan perannya membuat keduanya tidak mungkin lagi mengandalkan pendanaan dari bank komersil. Oleh karena itu, kata Erick, perlu pembiayaan berbunga rendah untuk kedua perusahaan tersebut.
"Kita minta support pendanaan murah sebagai off-taker. Tidak mungkin kita ditugaskan sebagai off taker tapi menggunakan (pendanaan) bank komersial, sangat tidak mungkin,” ungkapnya.
Erick melanjutkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo terkait dengan rencana tersebut. Selain itu telah dibentuk juga project management office (PMO) untuk mewujudkan rencana itu.
“Kita mengharapkan ada dukungan tapi kita tidak mau juga menyalahi Undang-Undang Bank Indonesia (BI), karena saya tidak tahu dengan undang-undang keuangan terbaru BI bisa membantu pendanaan" kata dia.
Sebelumnya, melalui akun Instagram-nya @erickthohir, dia menyebut Jokowi ingin BUMN Pangan menjadi penyerap komoditas pangan agar permasalahan pangan dalam negeri, khususnya gejolak harga dapat teratas. Selain itu, diharapkan BUMN pangan jugfa mampu membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Pak Presiden menginginkan BUMN Pangan hadir sebagai pembeli siaga (off-taker) bahan pangan pokok melalui program BUMN maupun program pemerintah. Insya Allah, amanah ini akan kami laksanakan dengan baik,” ujar Erick dikutip dari laman media sosialnya.
(rez/ezr)