Logo Bloomberg Technoz

BUMN Pangan Perlu Dukungan Pendanaan Demi Tingkatkan Cadangan

Rezha Hadyan
13 February 2023 17:50

Rapat Kerja Menteri BUMN Erick Thohir bersama Komisi VI. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Rapat Kerja Menteri BUMN Erick Thohir bersama Komisi VI. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut BUMN pangan membutuhkan fasilitas pendanaan khusus untuk menjalankan perannya membantu pemerintah menguasai cadangan pangan di Tanah Air.

Menurut Erick, pendanaan tersebut dibutuhkan untuk operasional Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero). Keduanya merupakan 'tangan' pemerintah dalam menguasai cadangan pangan. Bulog diketahui mendapat tugas sebagai stabilisator dan RNI sebagai penyerap atau off-taker.

"Kalau kita mau punya stok pangan secara menyeluruh itu kurang lebih Bulog sebagai stabilisator perlu uang Rp 20-24 triliun dan RNI perlu Rp 16 triliun sebagai off-taker," kata Erick dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2023).

Penugasan BUMN pangan untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah pangan merupakan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penugasan itu merupakan mandat dari Peraturan Presiden (Perpres) 125 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Dalam beleid tersebut terdapat 11 komoditas yang ditetapkan sebagai cadangan pangan pemerintah. Komoditas tersebut meliputi beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.