Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, hingga saat ini yang tersisa hanya kewajiban atas bunga utang. Sementara sebagian besar utang pokok telah dibayar sekitar Rp1,05 triliun.
Berdasarkan data utang yang Frans paparkan, utang yang berasal dari rekening dana investasi sejumlah Rp1,95 triliun sementara eks BPPN senilai Rp610 miliar. Adapun utang terbesar dari RNI pada periode 1994-1998 senilai Rp1,05 triliun.
“Dampak PMN nontunai ini adalah pengurangan utang sekaligus memperbaiki struktur pendanaan ID Food. Pelaksanaan ini memberikan kemampuan leverage ID Food yang lebih baik sehingga diharapkan pendanaan komersial kedepannya menjadi lebih kompetitif,” kata Frans.
(mfd/dhf)
No more pages