Sebelumnya, China mencopot Qin Gang dari jabatan menteri pada Juli, tujuh bulan setelah dia mulai menjabat. Tidak ada penjelasan yang diberikan atas pemecatan Qin Gang. Setelahnya, Wang Yi, pendahulu Qin Gang, kembali menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Peristiwa ini memunculkan pertanyaan tentang pengambilan keputusan Presiden Xi Jinping dan stabilitas pemerintahan negara yang menjalankan perekonomian kedua terbesar di dunia itu.
Kekhawatiran tersebut muncul kembali dengan absennya Menteri Pertahanan Li Shangfu yang hingga kini masih belum bisa dijelaskan. Sementara muncul laporan di media bahwa dia sedang diperiksa terkait dugaan korupsi.
Para pejabat senior Partai Komunis saat ini sedang diperiksa terkait hubungan mereka dengan orang asing. Sumber dari WSJ menambahkan para pemimpin tertinggi militer China juga sedang menjadi sorotan.
Hanya sedikit pejabat China yang naik angkat diplomatik secepat Qin Gang. Terobosan besarnya terjadi pada 2015 saat dia dipercaya mengawasi protokol di Kementerian Luar Negeri. Selama enam tahun masa jabatannya, dia mengatur kunjungan kenegaraan para pemimpin tertinggi China.
Kemungkinan besar peran tersebut membuat Qin Gang mendapatkan akses ke Xi. Dia tampak berdampingan dengan pemimpin China tersebut saat bertemu dengan Presiden AS saat itu, Donald Trump, di Beijing pada 2017.
Pada 2021, Qin Gang dikirim ke Washington. Saat itu, dia masih relatif tidak dikenal di luar lingkungan diplomatik atau pers Beijing. Dia menunjukkan bakatnya dalam bidang hubungan masyarakat, merangkul budaya AS dengan secara terbuka menghadiri pertandingan bisbol dan naik mobil Tesla Inc. bersama Elon Musk.
Dia juga memberikan pernyataan yang moderat terkait topik-topik hangat. Seperti saat dia berpendapat Beijing akan berusaha menghentikan Rusia dari invasi Ukraina jika mengetahui rencana tersebut, dan mengecilkan risiko perang dengan Taiwan.
(bbn)