Bloomberg Technoz, Jakarta - Perang teknologi Amerika Serikat (AS) dengan China merupakan medium baru bagi kedua negara untuk unjuk gigi dalam peta kekuatan strategis di dunia.

Hal yang awalnya didorong oleh isu keamanan nasional, hingga berdampak pada pembatasan rantai pasok oleh AS, kemudian ‘dibalas’ oleh China lewat kebijakan pelarangan produk perangkat asing, termasuk iPhone milik Apple Inc.

Jauh sebelum pemerintahan Presiden Joe Biden, tema keamanan nasional menjadi pembicaraan panjang dengan melibatkan dua kekuatan ekonomi dan politik terbesar dunia, AS dan China.

Lewat kepemimpinan Presiden Xi Jinping, ekonomi China tumbuh dan semakin berperan dalam rantai pasokan global. Posisinya semakin strategis. 

Menurut Profesor Bert Hofman, Direktur Institute Asia Timur National University of Singapore (NUS) bahkan China berpotensi menjadi pemimpin dunia, tidak hanya pada tatanan ekonomi namun menjalar pada bidang politik, keamanan, ataupun sosial.