Logo Bloomberg Technoz

Sebagai penguat rencana, Kuncoro cs memasukkan Ivo Wongkaren dan Roni Ramdani sebagai tim penasehat PT Primalayan. Hal ini ingin menunjukkan keputusan penunjukkan langsung pada perusahaan milik Richard Cahyanto tersebut memang tepat, karena memiliki kemampuan mendistribusikan beras bansos.

PT Primalayan kemudian membentuk konsorsium fiktif yang sama sekali tak pernah melakukan kegiatan distribusi. Para pelaku diduga melakukan rekayasa sehingga bantuan kepada masyarakat tersebut tak pernah sampai. Negara pun ditaksir mengalami kerugian hingga Rp127,5 miliar.

Akan tetapi, Roni atas nama PT Primalayan tercatat sempat menagih dan menerima pembayaran jasa pekerjaan konsultan ke BGR. Dia pun telah meneria sekitar Rp151 miliar yang dikirim ke rekening perusahaan. Namun, pada Oktober 2020-Januari 2021, KPK menemukan adanya penarikan uang sebesar Rp125 Miliar dari rekening PT Primalayan, seluruh dana tersebut sama sekali bukan untuk pengiriman bansos beras.

Berdasarkan pemeriksaan dan penelusuran dana, uang distribusi bansos tersebut justru telah berubah menjadi sejumlah aset milik para tersangka. Beberapa di antaranya berbentuk uang tunai, tanah, bangunan, dan kendaraan.

Dalam kasus ini, enam orang yang terlibat dalam rekayasa tersebut telah menjadi tersangka. Menurut Asep, mereka diancam dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Jejak Moncer Kuncoro Wibowo

Pria kelahiran Tulungagung, 3 Maret 1968 ini adalah lulusan Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur. Dia tercatat pernah berkarir dis sejumlah perusahaan seperti PT Excelcomindo Pratama, PT Natrindo Telepon Selular, dan PT Mobile-8 Telecom.

Dia kemudian cukup lama berkiprah di BUMN yaitu PT PT Kereta Api Indonesia hingga kemudian diangkat menjadi staf ahli di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dari posisi ini, Kuncoro kemudian mendapat kepercayaan memimpin PT BGR dari 2018. 

Setelah itu, dia ditarik Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono yang menjadi penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Kuncoro diangkat sebagai Dirut PT Transjakarta pada Januari 2023. 

Akan tetapi, dia hanya mengampu jabatan tersebut selama tiga bulan. Dia kemudian mengajukan pengunduran diri tanpa alasan yang jelas, Maret 2023. Bersamaan dengan penyidik KPK yang menelusuri kasus korupsi penyaluran beras bansos di Kemensos.

(frg)

No more pages