Dari sisi teknikal, potensi pelemahan mata uang Indonesia juga terbuka dengan target koreksi terdekat menuju Rp15.385-Rp15.400/US$ pada trendline garis putih. Level support selanjutnya menarik dicermati adalah Rp15.431/US$.
Melihat tren jangka pendek, rupiah memiliki level resistance potensial di posisi Rp15.345/US$ dan Rp15.310/US$ sebagai resistance psikologis, tercermin dari time frame daily menggaris chart tren setahun terakhir. Apabila rupiah berhasil break resistance tersebut, ia berpotensi menuju Rp15.285/US$.
Rupiah belum memiliki penguat yang bisa diandalkan di tengah penantian pemodal terhadap hasil FOMC the Fed juga perhatian pelaku pasar domestik terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Kamis pekan ini.
Harga minyak dunia masih membayangi dengan penguatan ke level terkuat 10 bulan terakhir, memberi beban lebih berat bagi fundamental rupiah, transaksi berjalan yang dikhawatirkan akan kian lebar defisitnya.
Harga minyak mentah telah menguat 30% sejak Juni lalu dan menggelorakan lagi kecemasan terhadap kebangkitan inflasi global, persis di tengah perjuangan hampir semua negara menaklukkan inflasi yang belum usia, terutama di negara-negara maju.
-- dengan bantuan M. Julian Fadli.
(rui)
