Program F-35 sendiri adalah proyek persenjataan AS yang termahal. Program ini diproyeksikan menelan biaya US$400 miliar untuk pengembangan dan akuisisi. Biaya ini belum termasuk kebutuhan hingga US$1,2 triliun untuk mengoperasikan dan memelihara armada selama lebih dari 60 tahun. Berarti, setiap pesawat jet jenis ini dapat menghabiskan biaya lebih dari US$160 juta.
Ini bukan pertama kalinya F-35 mengalami masalah. Sebuah versi F-35B jatuh pada tahun 2018 di Beaufort County, Carolina Selatan. Pesawat ini jatuh karena cacat produksi pada tabung bahan bakar, demikian menurut laporan Kantor Akuntan Pemerintah.
Tahun berikutnya, sebuah pesawat tempur siluman F-35A Jepang jatuh ke laut saat latihan di atas Samudra Pasifik. Akan tetapi, dalam peristiwa ini, Militer Jepang dituduh sebagai pihak yang bersalah karena pilotnya disebut mengalami disorientasi. Jadi bukan soal teknis pada pesawat.
Pesawat F-35 yang hilang ini langsung mendapat respon di Internet. Sejumlah pengguna internet mengirimkan ejeken mulai dari postingan sebuah selebaran Missing-Jet di tiang lampu, pemberitahuan di karton susu, hingga pleseten poster film Dude, Where's My F-35.
"Sekarang saya sudah menyelesaikannya. Bagaimana bisa Anda kehilangan F-35?" Perwakilan Partai Republik Carolina Selatan Nancy Mace mengatakan di media sosial. "Bagaimana mungkin tidak ada alat pelacak dan kami meminta masyarakat untuk apa, menemukan jet dan menyerahkannya?"
(bbn)