Prediksi Bloomberg Economics senada. Stabilitas rupiah sejauh ini dinilai cukup kuat kendati beberapa waktu belakangan tertekan penguatan dolar AS akibat spekulasi puncak bunga The Fed diprediksi akan melampaui antisipasi pasar. Sejauh ini rupiah masih muncul sebagai valuta terkuat di kawasan dengan penguatan 3% sejak awal tahun.
“Bank Indonesia kemungkinan mempertahankan BI7DRR di level 5,75% pada 16 Februari. Jeda kenaikan pertama sejak siklus kenaikan yang dimulai pada Agustus tahun lalu. Kenaikan bunga acuan ditujukan untuk pemulihan stabilitas rupiah. Sementara, meski rupiah berada di bawah tekanan jual dalam beberapa hari terakhir menyusul data AS yang menunjukkan tingkat bunga acuan The Fed mungkin lebih tinggi daripada yang diantisipasi pasar, kinerja rupiah tetap jadi yang terkuat di kawasan sepanjang tahun ini,” demikian tulis Tamara Mast Henderson, analis Bloomberg Economist.
Namun, kendati BI diyakini akan menahan bunga acuan bulan ini, Dwi menilai peluang untuk kenaikan bunga ke depan tidak berarti tertutup sama sekali. “Tren kenaikan bunga BI belum selesai karena faktor ketidakpastian global seperti inflasi, kebijakan moneter dan konflik geopolitik masih belum mereda,” tutupnya.
Rupiah Terbaik di Asia
Para analis memprediksi, sepanjang tahun ini, otot rupiah bakal terus menguat hingga ke level Rp 14.200 per dolar AS atau menguat 9%. Bila itu terjadi, maka akan menjadi reli penguatan rupiah tertinggi tahunan sejak 2009 silam.
Analis valas dari Jefferies LLC New York Brad Bechtel, menilai, rupiah memiliki alasan yang cukup banyak untuk terus melanjutkan penguatan, ditambah sokongan dari harga komoditas dan sikap pragmatis Bank Indonesia. Bechtel memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak ke Rp 14,250 dalam 6-12 bulan ke depan.
“Kita mungkin akan melihat koreksi harga dolar AS yang lebih besar dalam waktu dekat. Itu akan menjadi peluang jual yang bagus untuk USD-IDR terutama jika kita kembali ke area 15.300,” jelasnya, seperti diberitakan oleh Bloomberg News, Senin (13/2/2023).
(rui/aji)