BI Diprediksi Tahan Bunga Acuan Pekan Ini
Ruisa Khoiriyah
14 February 2023 06:03
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis pekan, 16 Februari. Para analis memperkirakan, otoritas moneter Tanah Air akan menahan bunga acuan untuk pertama kalinya sejak reli kenaikan bunga dimulai pada Agustus 2022 silam.
Bunga acuan BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) saat ini bertengger di level 5,75%, telah mencatat kenaikan sebanyak 225 basis poin dalam 7 bulan terakhir. Langkah pengetatan moneter BI ditempuh menyusul tekanan inflasi yang semakin tinggi serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar, menyusul penguatan dolar AS di seluruh dunia akibat agresivitas The Federal Reserves mengerek bunga acuan sepanjang 2022.
Kini, ketika laju inflasi mulai melandai dan nilai tukar rupiah cukup stabil, analis meyakini BI akan mulai membalik kebijakan dengan menahan bunga di kisaran 5,75%. Ekonom Samuel Asset Management Dwi Widodo, menyebutkan ada beberapa faktor yang akan menguatkan langkah BI memilih jeda kenaikan bunga acuan bulan ini.
Pertama, inflasi terus menurun dengan posisi terakhir di level 5,28% pada Januari 2023. Inflasi inti juga cenderung stabil melandai berada di level 0,33% month-to-month, naik dari 0,22% pada Desember 2022. Peningkatan inflasi inti tersebut, jelas BI dalam siaran pers 1 Februari, terdorong pola musiman awal tahun terutama didorong oleh inflasi komoditas sewa rumah dan kontrak rumah. Sehingga secara tahunan, inflasi inti berada di 3,27%, lebih rendah dibandingkan Desember sebesar 3,36%.
Kedua, penguatan rupiah sepanjang 2023 memberikan ruang bagi Thamrin untuk menahan bunga sekaligus sebagai sinyal upaya BI menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. “Surplus current account dan perbaikan defisit fiskal saat ini membuat Indonesia memiliki privilese untuk tidak perlu menjaga interest rate differential yang tinggi dengan negara maju,” jelas Dwi pada Bloomberg Technoz, Senin malam (13/2/2023).