Pencapaian kariernya yang mengesankan terus berkembang, dan pada tahun 2017 hingga 2022, ia memimpin Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat. Selain itu, Li Shangfu adalah anggota dari Komisi Militer Pusat, yang merupakan organisasi pertahanan nasional tertinggi di China, sejak tahun 2022.
Pada tanggal 18 Januari 2023, Li Shangfu menghadiri upacara promosi Komisi Militer Pusat China, dan pada tanggal 12 Maret tahun yang sama, ia diangkat sebagai Dewan Negara dan Menteri Pertahanan, menggantikan Wei Fenghe. Menurut The Diplomat, kenaikan jabatan Li di pemerintahan Xi Jinping ini mencerminkan upaya China untuk memprioritaskan bidang dirgantara dalam program modernisasi pertahanannya, di tengah persaingan teknologi yang semakin meningkat antara China dan Amerika Serikat.
Promosi Li Shangfu ke posisi penting dalam pemerintahan dan militer China menunjukkan peran strategis yang diemban oleh sektor dirgantara dalam upaya modernisasi pertahanan negara tersebut. Keputusan untuk menunjuknya sebagai menteri pertahanan mencerminkan fokus China pada pengembangan kemampuan pertahanan yang melibatkan teknologi canggih, terutama di bidang penerbangan dan dirgantara.
Peningkatan jabatan Li juga mewakili respons China terhadap persaingan teknologi yang semakin ketat antara negara tersebut dengan AS. Dalam konteks ini, China berupaya untuk memperkuat sektor dirgantara sebagai bagian integral dari strategi pertahanannya yang berkembang pesat.
Sanksi AS
Pada September 2018, AS memberlakukan sanksi terhadap Li, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Umum China North Industries Corporation (NORINCO), sebuah perusahaan pertahanan militer utama di China.
Sanksi tersebut merupakan bagian dari tindakan AS yang lebih luas terkait dengan pelanggaran terhadap Undang-Undang Sanksi Terhadap Musuh-Musuh Amerika (CAATSA) yang melarang transaksi senjata tertentu dengan Rusia.
Sanksi tersebut mencakup pembekuan aset yang dimiliki oleh Li yang berada di bawah yurisdiksi AS dan melarang warga AS atau perusahaan AS bertransaksi dengan dia. Pemberlakuan sanksi ini terkait dengan perjanjian antara NORINCO dan Rosoboronexport, sebuah perusahaan ekspor senjata militer Rusia, yang melibatkan pembelian sistem rudal darat-ke-udara S-400 Rusia.
Sanksi tersebut merupakan bagian dari upaya AS untuk membatasi penjualan senjata Rusia dan menghukum pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi semacam itu.
(ggq/aji)