Logo Bloomberg Technoz

Ditas Lopez dan Andreo Calonzo - Bloomberg News

Bloomberg, Globe Telecom Inc. berharap data center terbesarnya dapat beroperasi dua tahun dari sekarang. Perusahaan memanfaatkan tingginya permintaan dan para pelanggan yang ingin melakukan lindung nilai atas risiko geopolitik, kata Presiden dan Chief Executive Officer Ernest Cu.

“Kami sedang dalam proses membangun fasilitas 124 megawatt dengan ST Telemedia di Filipina, dan mudah-mudahan kami akan mengoperasikannya pada awal tahun 2025,”  kata Cu dalam sebuah wawancara dengan David Ingles, Yvonne Man, dan Rishaad Salamat dari Bloomberg Television, Senin (18/9/2023).

Fasilitas ini berlokasi di pinggiran kota wilayah Quezon dan memiliki luas lebih dari 83.000 m2 yang terdiri atas empat bangunan.

Data center baru ini menyoroti pergeseran Globe yang sedang berlangsung dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan teknologi. Globe tengah mencari cara lain untuk mendorong pertumbuhan bisnis telekomunikasi dan broadband yang diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat.

Kompetitor Globe, PLDT Inc. masih memimpin perlombaan data center di Filipina.  PLDT memiliki 10 data center dan menguasai sekitar dua pertiga dari pangsa pasar industri domestik.  

Globe sedang mencari dua stasiun pendaratan lagi di negara ini untuk meningkatkan konektivitas dan kapasitas data di daerah-daerah yang kurang terlayani. 

"Dengan konektivitas tambahan, dengan kapasitas data center tambahan, kami percaya bahwa Filipina akan menjadi alternatif untuk banyak komputasi berskala besar (hyperscalers) yang harus melayani di wilayah ini,” jelas Cu. Pernyataannya ini mengacu pada penyedia layanan cloud besar — yang menawarkan jasa layanan komputer dan penyimpanan skala perusahaan.

Keterbatasan kapasitas di Singapura dan isu geopolitik di Hong Kong dapat mendorong lebih banyak penyedia layanan untuk mempertimbangkan Filipina, tambahnya.

Singapore Telecommunications Ltd. (Sing Tel) memiliki sekitar 47% saham Globe Telecom. Konglomerat Filipina Ayala Corp. memiliki sekitar 31%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Globe telah bertaruh pada layanan dompet digital GCash untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. Globe mungkin akan melakukan penawaran umum perdana untuk GCash dalam satu atau dua tahun ke depan, kata kepala Globe.

Kata bos Globe, tidak perlu terburu-buru bagi GCash untuk go public selama masih dapat mengumpulkan uang dari sumber-sumber swasta.

“Ada banyak orang yang mengetuk pintu kami, yang ingin mendapatkan sebagian ekuitas GCash mengingat potensi pertumbuhan dan dominasinya di negara ini,” kata Cu.

Saham Globe Telecom tercatat naik sebanyak 2,1% pada perdagangan Senin pagi ini setelah ditutup 2,4% lebih rendah pada hari Jumat.

(bbn)

No more pages