Logo Bloomberg Technoz

Kompetitor Globe, PLDT Inc. masih memimpin perlombaan data center di Filipina.  PLDT memiliki 10 data center dan menguasai sekitar dua pertiga dari pangsa pasar industri domestik.  

Globe sedang mencari dua stasiun pendaratan lagi di negara ini untuk meningkatkan konektivitas dan kapasitas data di daerah-daerah yang kurang terlayani. 

"Dengan konektivitas tambahan, dengan kapasitas data center tambahan, kami percaya bahwa Filipina akan menjadi alternatif untuk banyak komputasi berskala besar (hyperscalers) yang harus melayani di wilayah ini,” jelas Cu. Pernyataannya ini mengacu pada penyedia layanan cloud besar — yang menawarkan jasa layanan komputer dan penyimpanan skala perusahaan.

Keterbatasan kapasitas di Singapura dan isu geopolitik di Hong Kong dapat mendorong lebih banyak penyedia layanan untuk mempertimbangkan Filipina, tambahnya.

Singapore Telecommunications Ltd. (Sing Tel) memiliki sekitar 47% saham Globe Telecom. Konglomerat Filipina Ayala Corp. memiliki sekitar 31%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Globe telah bertaruh pada layanan dompet digital GCash untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. Globe mungkin akan melakukan penawaran umum perdana untuk GCash dalam satu atau dua tahun ke depan, kata kepala Globe.

Kata bos Globe, tidak perlu terburu-buru bagi GCash untuk go public selama masih dapat mengumpulkan uang dari sumber-sumber swasta.

“Ada banyak orang yang mengetuk pintu kami, yang ingin mendapatkan sebagian ekuitas GCash mengingat potensi pertumbuhan dan dominasinya di negara ini,” kata Cu.

Saham Globe Telecom tercatat naik sebanyak 2,1% pada perdagangan Senin pagi ini setelah ditutup 2,4% lebih rendah pada hari Jumat.

(bbn)

No more pages