Kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek strategis yang melibatkan pemerintah lewat BUMN dan konsorsium China. Keduanya membentuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sebanyak US$ 1,52 miliar berupa setoran modal. Sisanya US$ 4,55 miliar adalah pinjaman dari CDB.
Setoran modal ini merupakan hasil gabungan dari BUMN lewat PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebanyak US$ 911 juta. BUMN beranggotakan PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sementara konsorsium China menyetor dana US$ 610 juta. Mereka beranggotakan China Railway Internasional Co Ltd, China Railway Group Limited, CRRC Corporation Sinyal and Communication Co, dan Sinohydro Corporation Limited
Dalam dokumen lanjutan, pemerintah melakukan penyertaan modal kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 3,2 triliun. Tujuan PMN adalah sebagai suntikan modal baru karena pembengkakan biaya proyek KCIC.
(wep)