Seorang pejabat AS yang meminta untuk tak disebut namanya mengungkapkan mereka memiliki informasi bahwa Li Shangfu, yang berusia 65 tahun itu, telah diberhentikan dari jabatannya.
Tidak ada informasi yang diberikan oleh Beijing atau media negara China mengenai status Li Shangfu. Kementerian Pertahanan China tidak memberi jawaban atas permintaan untuk menanggapi pada Senin (18/09/2023).
Hubungan China dengan AS stabil selama beberapa bulan terakhir. Presiden AS Joe Biden mengirim empat pejabat tingkat menteri ke Beijing untuk meningkatkan jalur komunikasi kedua negara, yang bersenggolan dalam berbagai hal, mulai dari Taiwan, masalah hak asasi manusia, hingga soal perdagangan.
Diperkirakan Presiden China, Xi Jinping, akan mengunjungi San Francisco pada November untuk bertemu dengan Biden. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu akhir pekan ini untuk membahas kemungkinan pertemuan tersebut, menurut para sumber yang mengetahui persiapan tersebut.
Meskipun ketegangan masih terasa, penggantian Li Shangfu tidak menjamin bahwa Beijing akan melanjutkan pembicaraan militer yang dihentikannya pada Agustus 2022 — sebelum Li menjadi menteri. Tindakan tersebut sebagai balasan atas kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan, pulau yang dianggap oleh China sebagai wilayahnya.
"Beijing telah menyatakan bahwa mereka tidak menerima pembicaraan militer jika itu memungkinkan AS menemukan cara mudah untuk mengurangi eskalasi," kata Ja Ian Chong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Nasional Singapura.
Pemulihan pembicaraan militer tingkat tinggi ini muncul ketika kekhawatiran tumbuh di Laut China Selatan atau sekitar Taiwan, yang bisa meluas menjadi konflik yang lebih luas yang akan berdampak buruk bagi wilayah dan ekonomi global.
Apabila Li Shangfu masih menjabat, pembicaraan semacam itu hampir buntu, dengan China menyebut sanksi AS adalah sebagai hambatan yang "harus dihapus sebelum pertukaran dan kerjasama apa pun dapat terjadi."
AS mengatakan pada Mei bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mencabut sanksi terhadap Li Shangfu, tetapi tampaknya kini langkah tersebut "sedang dalam negosiasi."
Pemecatan Li Shangfu, yang peran utamanya adalah diplomat militer tertinggi China, memunculkan pertanyaan lain tentang ketegangan dalam pemerintahan China.
Li Shangfu tampaknya akan menjadi menteri kedua yang tiba-tiba diberhentikan dari jabatannya kurang dari setahun setelah Qin Gang, mantan menteri luar negeri yang tiba-tiba digulingkan pada bulan Juli.
Meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa pemerintahan China menghadapi tantangan besar, langkah-langkah seperti ini memunculkan kekhawatiran di kalangan investor dan pemerintah bahwa Beijing menjadi semakin sulit dibaca.
Hilangnya Li Shangfu dan Qin Gang tidak dibahas selama diskusi antara Wang dan Sullivan akhir pekan ini, para pejabat AS juga tidak membicarakan masalah tersebut, kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
Mereka mengatakan bahwa kedua belah pihak memiliki kepentingan dalam menstabilkan hubungan. China fokus pada perlambatan ekonomi negara tersebut, sementara pemimpin AS mungkin berharap hubungan yang lebih baik sebelum pemilihan presiden tahun 2024.
Namun, mereka menambahkan bahwa peluang untuk perbaikan dalam hubungan tersebut sangat tipis mengingat kondisi hubungan AS-China secara keseluruhan masih tegang.
--Dengan asistensi Fran Wang, Colum Murphy, dan Kari Lindberg.
(bbn)