Adaro Bikin PLTU Kawasan Industri Hijau, Ekonom Sebut Inkonsisten
Krizia Putri Kinanti
18 September 2023 16:40
Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom menilai pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Kalimantan Utara tidak dapat dijadikan alasan bagi Adaro Group sebelum bertransisi menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk proyek smelter alumuniumnya.
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pembangunan PLTU batu bara yang disebut 'bridging' tersebut tidak akan menjamin terjadinya peralihan ke pembangkit energi terbarukan, sebagaimana diklaim oleh Adaro Group serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Apa investor ingin menutup PLTU batu bara ketika EBT-nya beroperasi? Jawabannya adalah sulit, karena biaya penutupan PLTU batu bara pastinya mahal. Isu yang dikhawatirkan PLTU batu bara justru akan memainkan peran yang dominan dalam kawasan industri hijau," tuturnya saat dihubungi, Senin (18/9/2023).
Kalau judulnya ‘kawasan hijau’ dan ingin memproduksi barang untuk mereduksi emisi karbon, maka seluruh rantai pasoknya harus hijau atau rendah karbon. Ada inkonsistensi di sini.
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira
Dia menambahkan KIHI yang di-branding sebagai kawasan industri hijau, tetapi masih menggunakan pembangkit bertenaga fosil sebenarnya cukup membingungkan bagi konsumen produk akhir seperti industri mobil listrik hingga calon investor.
"Kalau judulnya ‘kawasan hijau’ dan ingin memproduksi barang untuk mereduksi emisi karbon, maka seluruh rantai pasoknya harus hijau atau rendah karbon. Ada inkonsistensi di sini," katanya.