Logo Bloomberg Technoz

Model Pro mengadopsi teknologi prosesor 3-nm yang baru dengan level pemrosesan 10% lebih cepat, dan peningkatan grafis 20% lebih baik.

Kerja gaming pada cip terbaru ini juga berjalan lebih baik lewat teknlologi ray-tracing—output kerja yang membawa tampilan lebih halus dan akurasi warna terbaik.

Pada model yang sama, cip mampu menopang kerja pelacakan lokasi dan tugas-tugas lain dengan lebih baik pada aplikasi Find My.

Masih pada perangkat yang sama fitur roadside assistance juga lebih baik dengan backup dari layanan satelit, dibandingkan saat pertama kali diperkenalkan tahun lalu.

Situasi di China Perburuk Apple: Analis

Di tengah gempita perilisan iPhone baru, terjadi hubungan China dan Amerika Serikat (AS) yang memanas. Dengan kebijakan terbaru Beijing yang berupaya membatasi penggunaan iPhone di lingkungan pemerintah dan perusahaan negara—yang segera dibalas oleh Washington sebagai upaya balas dendam.  Situasi terkini membuat posisi Apple Inc. semakin memburuk.

“Larangan yang diperpanjang oleh China terhadap penggunaan iPhone di lembaga pemerintah adalah ‘kartu liar’ dimana akan memengaruhi skenario pemulihan penjualan iPhone tahun depan,” kata Anurag Rana dan Andrew Girard, analis Bloomberg Intelligence dalam catatan akhir pekan lalu, dilansir Senin (18/9/2023).

Pada 6 September Wall Street Journal melaporkan kebijakan pelarangan pemakaian iPhone ini dan berlaku untuk seluruh PNS di China, berdasarkan sumber yang mengetahui proses ini. Sebuah upaya, yang menurut Rana dan Girard, termasuk pelarangan untuk produk perangkat dari luar negeri lainnya, terjadi khusus pada departemen-departemen sensitif.

“Meskipun kami tidak yakin Apple memperoleh pendapatan yang signifikan dari penjualan [untuk pasar China] sampai dengan akhir tahun ini,” ujar keduanya.

Apple iPhone 15 pro dalam sebuah acara di kampus Apple Park di Cupertino, California, AS, Selasa (12/9/2023). (David Paul Morris/Bloomberg)

Apple Inc. Selasa (12/9/2023) waktu AS baru saja merilis produk iPhone terbaru. Perusahaan memperkenalkan empat model, untuk kategori iPhone 15 dan iPhone 15 Pro. Tak lama berselang  juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi masalah keamanan pada iPhone milik Apple Inc.

“Kami melihat telah terjadi beberapa insiden keamanan terkait ponsel Apple,” kata dia, Rabu dalam laporan Bloomberg News. pernyataan yang menguatkan kabar sebelumnya bahwa Beijing akan memperluas larangan penggunaan perangkat tersebut di departemen sensitif hingga lembaga-lembaga yang didukung oleh pemerintah, juga perusahaan milik negara.

Mao tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai komentarnya. Kutipan tersebut diterjemahkan oleh kementerian dari komentar aslinya dalam bahasa Mandarin. “China belum mengeluarkan undang-undang dan peraturan untuk melarang pembelian ponsel Apple atau merek asing lainnya," tambahnya.

Pernyataan Beijing kemudian dibalas oleh Washington, yang menyebut upaya pembatasan iPhone sebagai bentuk aksi balas dendam. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, menyampaikan bahwa ada upaya pembalasan secara agresif oleh Beijing. 

Kirby bahkan menyebutkan aksi ini sebagai tindakan tidak pantas kepada perusahaan-perusahaan dari AS. “Sejujurnya, kami tidak mengetahui tentang apa yang mereka lakukan dan mengapa, dan kami tentu akan menyerukan mereka agar lebih transparan tentang apa yang mereka lihat dan apa yang mereka lakukan,” ungkap dia.

Konstelasi yang terjadi hari ini menjadi sinyal ketegangan baru antara AS dengan China. Hal yang akan merambat pada kebimbangan pasar akan Apple.

“Dampak dari peraturan ini terhadap perilaku konsumen China masih belum jelas, namun penjualan di China meningkat pada kuartal ketiga fiskal, [ada juga] peningkatan sentimen nasionalis dapat merusak prospek Apple,” kembali disampaikan Rana dan Girard.

(wep)

No more pages