Logo Bloomberg Technoz

Pasar saham Indonesia sepanjang pekan kemarin masih ditopang oleh rilis kinerja data ekonomi yang solid. Investor asing terus menargetkan buruan pada saham bank-bank berkapitalisasi besar. Empat saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sehingga pada perdagangan minggu lalu investor asing mencatatkan aksi Net Buy mencapai Rp 2 triliun.

PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) membukukan laba Rp 4,72 triliun di tahun 2022, atau turun 30,6% dibandingkan periode sebelumnya, Rp 6,81 triliun. Capaian ini bertolakbelakang dengan pendapatan yang tumbuh 48,9% secara tahunan menjadi Rp 46,7 triliun sepanjang 2022.

Indosat tidak mampu menahan laju beban pendapatannya hingga mempengaruhi pencapaian laba. Beban penyelenggaraan jasa, yang berkontribusi paling tinggi, mengalami kenaikan dari Rp 13,58 triliun menjadi Rp 21,14 triliun. Kenaikan beban pendapatan juga terjadi pada pos penyusutan, pemasaran,  dan rugi selisih kurs.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengabarkan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipastikan mengeluarkan anggaran tambahan US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18,16 triliun. Tambahan dana akan diperoleh dari pinjaman China Development Bank (CDB).

Investor mencermati laju saham-saham emiten telekomunikasi yang tengah bergerak ekspansif dengan mengalokasikan belanja besar dalam jumlah besar. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan membangun jaringan infrastruktur dengan anggaran Rp 36 triliun-Rp 40 triliun. TLKM berencana membangun tujuh pusat data di Batam, Manado, Yogyakarta, Malang, Cirebon, Kupang, dan Jayapura. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) juga menganggarkan belanja modal Rp 2,98 triliun.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan ada delapan saham yang terancam delisting karena telah melewati masa suspensi yang telah ditetapkan.

Berikut daftar delapan emiten yang terancam delisting:

1. PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN)

2. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)

3. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)

4. PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI)

5. PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL)

6. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)

7. PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS)

8. PT Falmaco Nonwoven Industries Tbk (FLMC)

Pasar saham Asia mayoritas bergerak melemah. Indeks Strait Times Singapore -1,00%, indeks Nikkei 225 -0,88%, indeks Kospi -0,69%, indeks Hang Seng Hong Kong -0,06%, dan indeks Shanghai +0,72%. Sementara itu Dow Jones Index Future dilaporkan melemah 0,15%.

(fad/wep)

No more pages