Logo Bloomberg Technoz

8 Emiten Yang Terancam Delisting, Ada IBFN dan RIMO

Muhammad Julian Fadli
13 February 2023 14:40

IDX Bursa Efek Indonesia (Photographer: Dimas Ardian Bloomberg)
IDX Bursa Efek Indonesia (Photographer: Dimas Ardian Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada Februari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan ada delapan saham yang terancam delisting karena telah melewati masa suspensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan keterbukaan informasi terbaru, pengumuman potensi delisting ditujukan kepada PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN), dan PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO).

Dikutip pada pengumuman tersebut, saham IBFN telah disuspensi selama 12 bulan terhitung 10 Februari 2023. Kepemilikan publik atas saham Intan Baru Prana tercatat 21,06%, sisanya PT Intraco Penta Tbk (INTA) 55,07%, PT Inta Trading 17,23%, dan Ferry Sudjono 6,64%. 

Selanjutnya saham RIMO telah disuspensi  selama tiga tahun, terhitung sampai dengan 11 Februari 2023. Untuk saham Rimo International Lestari dimiliki publik sebanyak 78,30%, sisanya terbagi dalam tiga kepemilikan, NBS Clients 10,58%, Teddy Tjokrosapoetro 5,67% dan PT Asabri (Persero) 5,45%.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) menjadi emiten selanjutnya yang masuk potensi delisting BEI. Tercatat suspensi saham HOME telah mencapai 36 bulan pada 3 Februari 2023.

BEI juga menerbitkan potensi delisting kepada saham PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) yang sudah disuspensi selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 18 Juli 2024. Selanjutnya, PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) juga berpotensi delisting. Saham HOTL telah disuspensi selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 1 Agustus 2024.