Pemimpin China fokus pada kemerosotan ekonomi negaranya, sementara pemimpin AS mungkin berharap menstabilkan hubungan menjelang pemilu 2024.
Akan tetapi, sumber mengatakan perbaikan mendasar dalam hubungan kedua negara sangat kecil. Dia menambahkan, secara keseluruhan hubungan AS dan China tetap tegang.
Wang mengambil alih jabatan Menteri Luar Negeri setelah Xi secara tidak terduga memberhentikan Qin Gang dari jabatan tersebut. Hal itu dilakukan setelah Qin menghilang dari hadapan umum sejak 25 Juni.
Hilangnya Qin dan Menteri Pertahanan China Li Shangfu, yang diyakin AS telah dicopot dari jabatannya, tidak dibahas selama diskusi. Pejabat senior pemerintahan mengatakan Sullivan tidak mengangkat masalah tersebut.
Sullivan dan Wang membahas keterlibatan tingkat tinggi dan berkomitmen untuk berkonsultasi tentang perkembangan politik dan keamanan di Asia-Pasifik. Selain itu, keduanya juga membahas masalah maritim dan pengendalian senjata, serta konsultasi perencanaan kebijakan. Diskusi ini akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang, kata pejabat tersebut. Pernyataan Kementerian Luar Negeri China memberikan gambaran serupa.
Menurut pernyataan tersebut, Wang juga menegaskan kembali bahwa China menganggap Taiwan sebagai garis merah dalam hubungan mereka.
Kedua pihak tampaknya telah mengemukakan pandangan mereka tentang Taiwan. Meskipun Sullivan menekankan penyediaan senjata atau bantuan militer asing kepada Taipei tidak berarti AS mendukung kemerdekaan Taiwan atau menganggap pulau tersebut sebagai negara berdaulat.
"Pertemuan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengelola hubungan secara bertanggung jawab," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. "AS mencatat pentingnya perdamaian dan stabilitas di sepanjang Selat Taiwan."
Sullivan dan Wang terakhir kali bertemu pada bulan Mei selama dua hari di Vienna, Austria. Mereka membahas masalah-masalah regional serta perang Rusia melawan Ukraina, dan masalah yang berkaitan dengan Selat Taiwan. Masalah tersebut telah menjadi titik konflik dalam hubungan kedua negara.
Pejabat pemerintahan mengatakan selama pertemuan di akhir pekan, Sullivan menyampaikan kekhawatiran lama AS terkait dukungan China terhadap perang Rusia dan tentang perjalanan Wang ke Moskow. AS berharap kekhawatiran tersebut akan memberikan kesan sebelum Wang mendarat di Moskow.
Gedung Putih telah mengecam China atas manuver militer yang semakin berisiko di Laut Cina Selatan. China bersikukuh bahwa Taiwan adalah bagian dari China daratan dan harus dipersatukan kembali dengannya, bahkan dengan kekerasan jika perlu.
China telah mencoba mengambil sikap netral dalam perang di Ukraina. Tetapi AS mengungkap informasi intelijennya tahun ini sebagai bagian dari tuduhannya bahwa Beijing memberikan bantuan non-letal kepada Moskow. Gedung Putih memperingatkan Beijing untuk tidak melampaui batas dengan memberikan bantuan yang berbahaya. Menurut pejabat AS saat itu, China sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan itu tetapi belum melaksanakannya.
Biden belum berbicara dengan Xi sejak KTT G-20 tahun lalu di Bali, Indonesia. Awal tahun ini, dia memprediksi hubungan kedua negara akan membaik. Sejak itu, Biden telah mengirimkan lima anggota kabinetnya ke Beijing untuk berbicara dengan para pejabat di negara tersebut.
--Dengan asistensi dari Jacob Gu.
(bbn)